-JAMAN MBIYEN-
(JAMAN DULU)
"Yuk, ngelak aku. Tuku ngombe yuk"
(Mbak, saya haus. Ayo beli minum)
"Yo wis ayuk"
(Ya sudah, ayo)
"Jus semangkanya satu ya mbak"
"Eh, sek sek. Astaghfirullah, Dompetku keri."
(Eh, sebentar sebentar. Astagfirullah. Dompet saya ketinggalan)
"Pean nggowo duwit ga?"
(Kamu bawa uang tidak?)
"Loh aku yo durung njupuk duwit."
(Loh saya juga belum ambil uang)
"Ya wis lah, ga sido tuku jus iki berarti."
(Ya sudah lah, tidak jadi beli jus ini berarti)
"Mbak, maaf ya ga jadi."
"Yo wis ayuk mulih. Ngombe nang omah ae."
(Ya sudah, ayo pulang. Minum di rumah saja)
---------------------------------------------------------
-JAMAN SAIKI -
(JAMAN SEKARANG)
"Yuk, ngelak aku. Tuku ngombe yuk"
(Mbak, saya haus. Ayo beli minum)
"Yo wis ayuk."
(Ya sudah, ayo)
"Jus semangkanya satu ya mbak"
"Eh, sek sek. Astaghfirullah, Dompetku keri."
(Eh, sebentar sebentar. Astagfirullah. Dompet saya ketinggalan)
"Pean nggowo duwit ga?"
(Kamu bawa uang tidak?)
"Loh aku yo durung njupuk duwit."
(Loh saya juga belum ambil uang)
"Oh sek, sek. Ta ndelok i nang hapeku"
(oh sebentar-sebentar. Saya lihatkan di handphone)
"Alhamdulillah ono saldo gopey aku."
(Alhamdulillah, saya ada saldo gopey)
"Mbak, bayarnya pakai QRIS ya!"
"Hah? Opoo iku?"
(Hah? Apa itu)
"Wis ta lah, ngko ta ceritani. Pokoke praktis toh. Ga masalah lek ga nggowo duit cash. Kare nge scan QRIS wis mari"
(Sudahlah, nanti saya cerita. Yang penting praktis kan. Tidak masalah kalau tidak bawa uang
cash, tinggal
scan QRIS sudah selesai)
Halo!
Siapa nih teman-teman mama yang sangat related dengan kejadian diatas? Dompet pernah tertinggal ketika mau membeli sesuatu, dan berujung tidak jadi? Itu sih jaman dulu ya. Kalau jaman sekarang dompet tertinggal, tinggal cek di aplikasi dompet digital, terus bayar deh pakai QRIS (baca: kris). Eh, QRIS? Apa tuh?
Oke, sebelum saya cerita detail tentang QRIS, rasanya kita perlu berterimakasih kepada teknologi yang semakin hari semakin canggih dan membuat hidup kita, (khususnya hidup saya sebagai ibu-ibu RT yang sukanya rise aka riweuh sendiri :')) menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Sekarang apa-apa bisa dilakukan melaui smartphone. Mau simpan uang, ada aplikasinya. Lapar tapi mager, ada caranya. Mau atur keuangan, ada aplikasinya. Cari-cari barang atau belanja keperluan tinggal pencet. Anak minta beli jajan, tinggal order. Cara melakukan transaksinya pun mudah, biasanya bisa pakai cash atau transfer bank, atau yang paling praktis, pakai saldo di dompet digital.
|
Mau Jajan Roti Pakai QR :)
source: dok. pribadi |
Di era digital seperti sekarang ini, dompet digital dengan segala kecanggihannya mulai membentuk masyarakat menjadi
cashless society atau masyarakat tanpa tunai. Sebagian besar dari kita pasti punya
e-wallet atau dompet digital, aplikasi elektronik yang biasa kita gunakan untuk membayar transaksi secara
online, tanpa perlu uang tunai ataupun kartu ATM. Di Indonesia, ada beberapa contoh aplikasi
e-wallet atau dompet digital, sebut saja Gopay, OVO, DANA, Link Aja, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Keberadaan aplikasi
e-wallet atau dompet digital di Indonesia tersebut merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan
cashless society di Indonesia. Dengan dompet digital, kita bisa melakukan transaksi secara
cashless dan jauh lebih aman karena tidak perlu membawa uang
cash berlebih serta dilindungi dengan nomor PIN yang hanya bisa diakses oleh kita sendiri.
|
Input PIN
source: dok. pribadi |
Bertransaksi dengan menggunakan dompet digital menjadi semakin menarik karena aplikasi dompet digital menawarkan berbagai promo
cashback setiap kita bertransaksi di setiap
merchant. Pastinya familiar dong dengan promo
cashback yang terpampang nyata di gerai toko kopi favorit, restoran nasi goreng kesukaan anak, bahkan
store brand pakaian andalan. Cara bertransaksi nya pun sangat praktis, kita cukup masuk ke aplikasi dompet digital,
scan QR Code yang tersedia di kasir, masukkan nomor PIN, beres! :)
Apa sih QR Code itu?
Teman-teman mama sebagian besar pasti sudah hafal banget dengan wujud si QR Code. Atau ada yang belum nih? Nah untuk yang belum seberapa
ngeh, QR Code atau
Quick Response Code adalah barcode dua dimensi dengan kombinasi titik hitam dan putih. QR Code sendiri awalnya ditemukan oleh Denso Wave di tahun 1994 dengan tujuan untuk mempercepat proses pemindaian komponen otomotif pada bagian perakitan dan pergudangan.
Konon, QR Code mempunyai kemampuan membaca sampai 10 kali lebih cepat dari kode-kode lainya. Wow!
Seiring berjalannya waktu, QR Code semakin berkembang dan digunakan dengan berbagai tujuan, termasuk dalam transaksi pembayaran yang dikenal sebagai QR Payments. QR Payments atau Quick Response Payment inilah yang kita gunakan pada saat bertransaksi menggunakan dompet digital. Kalau teman-teman mama cukup sering bertransaksi dengan QR Payment, pasti pernah deh melakukan dua cara
scanning yang berbeda.
|
Scanning QR Code
source: dok.pribadi |
QR Payment memang terbagi di dalam dua tipe yatu Statis QR Payment dan Dinamis QR Payment. Lalu apa beda keduanya? Yuk lah kita
cekidot...
- Statis QR Payment: Kita tinggal scan QR Code yang ada di merchant, lalu input jumlah transaksi beserta nomor PIN. Saldo dompet digital kita akan langsung berkurang sesuai dengan jumlah transaksi yang kita input tadi. Statis QR Payment ini sesuai untuk merchant dengan level usaha kecil dan mikro dengan omzet Rp 300 JT - Rp 2,5 M per tahun.
|
Dinamis QR Payment
Source: dok. pribadi |
Dinamis QR Payment: Merchant akan menginput jumlah transaksi kita lalu mencetak QR Code sesuai dengan nominal transaksi kita. Nantinya print out QR Code tersebut tinggal kita scan dengan aplikasi dompet digital, masukkan PIN dan selesai. Dinamis QR Payment ini sesuai untuk merchant dengan level usaha mengenah dan besar dengan omzet Rp 2,5 M - Rp 50 M per tahun.
|
Transaction Done :)
source: dok pribadi |
Bervariasi nya aplikasi dompet digital di Indonesia, membuat
merchant perlu menyediakan beberapa QR Payment. Sering kan kita melihat
merchant dengan papan yang berjejer rapi di kasirnya? Kalau
merchant bekerja sama dengan 3 aplikasi dompet digital, maka ada 3 papan QR Payment berjejer rapi di kasir. Bagaimana kalau 4 atau 5? Bisa dibayangkan kasirnya akan penuh dengan papan QR Payment :')
QR Payment di Indonesia
Tren penggunaan QR Payment di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup masif dari tahun ke tahun. Sepanjang semester tahun 2019, Bank Indonesia mencatat transaksi uang elektronik senilai lebih dari Rp 69 Triliun, dengan volume traksaksi sampai 2,7 miliar. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan dengan transaksi uang elektronik tahun 2018 sebesar Rp 47 Triliun, dengan volume transaksi 2,9 miliar sepanjang tahun dan tahun 2017 yang hanya Rp 12 Triliun dengan volume transaksi 943,3 juta. Wow!
Sebenarnya alasan utama meningkatnya transaksi elektronik di Indonesia adalah keterkaitan antara angka kepemilikan
smartphone yang meningkat serta ketersediaan dompet digital untuk mendukung transaksi dengan menggunakan
smartphone.
Dari data di tahun 2017, kepemilikan smartphone penduduk Indonesia mencapai angka 64,8% sedangkan penduduk yang mempunyai rekening bank hanya sebesar 48,9%.
Aplikasi dompet digital dan penggunaan QR Payment menjadi jawaban untuk masyarakat dalam melakukan transaksi secara
cashless dengan mudah meski tidak memiliki rekening bank.
Fenomena penggunaan QR Payment yang semakin marak ini membuat Bank Indonesia (BI) sebagai pemangku kebijakan keuangan di Indonesia merancang dan menetapkan standarisasi sistem pembayaran berbasis QR di Indonesia. Upaya ini juga sekaligus sebagai wujud sosialisasi kepada semua kalangan masyarakat mengenai sistem pembayaran yang menggunakan QR. Jadi, penggunaan QR Payment di Indonesia ada standarnya, yang disebut dengan QRIS atau
Quick Response Indonesia Standar.
QRIS (Quick Response Indonesia Standar) dirancang oleh Bank Indonesia untuk memudahkan kita, sebagai konsumen maupun
merchant dalam melakukan transaksi dengan menggunakan QR Payment. Seperti yang sudah saya tulis diatas, sebelum adanya QRIS, setiap aplikasi dompet digital mempunyaki QR Code nya masing-masing atau dapat dikatakan QR Code yang bersifat ekslusif yang hanya dapat terbaca oleh penerbitnya. Nah, dengan QRIS, QR Code tersebut menjadi bersifat inklusif. Cukup dengan satu QR Code saja, dapat terbaca oleh semua aplikasi dompet digital. Semakin mudah dan praktis kan? :)
Sebagai pedoman implementasi QRIS di Indonesia, Bank Indonesia menerbitkan
Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No.21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran pada tanggal 16 Agustus 2019 yang lalu. Adanya peraturan ini bertujuan untuk memastikan layanan pembayaran yang menggunakan QRIS di Indonesia dapat berjalan dengan baik. Sedangkan untuk implementasi QRIS sendiri mulai berlaku efektif sejak 1 Januari 2020 yang lalu. Kalau untuk ATM ada GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) sebagai standarnya, maka untuk QR Payment ada QRIS (Quick Response Indonesia Standar) :)
|
Tagline QRIS |
Peluncuran QRIS ini juga merupakan salah satu implementasi dari Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang telah dicanangkan sejak Mei 2019 yang lalu oleh Bank Indonesia sebagai dukungan terhadap integrasi ekonomi keuangan digital nasional dan digitalisasi perbankan.
Nah, bagaimana teman-teman mama sudah mulai dapat
wangsit gambaran kan tentang QRIS? :)
Apa saja sih manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan QRIS dalam bertransaksi?
Sejak adanya aplikasi dompet digital, saya pun tidak ketinggalan untuk menggunakannya, baik untuk berbelanja ataupun membeli makanan saat sedang berjalan-jalan bersama suami dan anak
kebetulan memang saya hobi jajan sih :P
|
Contoh EDC dengan QRIS
source: dok. pribadi |
Sepertinya, sejak adanya QRIS saya akan lebih sering menggunakan QR Payment untuk berbelanja ataupun membeli makanan dan kebutuhan lainnya, tentu saja karena segudang manfaat yang bisa saya dapatkan saat menggunakan QRIS, seperti:
- QRIS sangat praktis. Bertransaksi dengan menggunakan QRIS jelas jauh lebih praktis karena cukup dengan scanning satu QR Code untuk semua aplikasi dompet digital, lalu masukkan nominal transaksi dan PIN selesai deh. Meski hanya punya satu aplikasi dompet digital, tetap bisa menggunakan QRIS.
- Sangat aman. QRIS hanyalah alat yang digunakan untuk bertukar informasi. Setiap data yang ditransfer melalui QR Code dienkripsi sehingga proses bertransaksi pun menjadi sangat aman. Selain itu, kita tidak lagi perlu membawa uang tunai secara berlebihan saat akan keluar rumah, apalagi saya yang sering bepergian dengan kendaraan umum. Bye-bye lah tengak tengok kiri kanan sepanjang jalan karena takut jadi korban kriminal di jalanan. Naudzubillah...
- Banyaaak Promo. Naluri ibu-ibu memang tidak bisa dibohongi apalagi soal promo, hehehe. Aplikasi dompet digital saling berlomba-lomba memberi promo cashback, buy 1 get 1, ataupun promo lainnya kepada para penggunanya. Eits, meski kadang cashbacknya 10%-20%
padahal ngarepnya 50% :P kalau dikumpul-kumpul lumayan sekali loh, bisa buat jajan lagi atau beli pulsa. Jatuhnya juga menjadi jauh lebih hemat saat bertransaksi dengan QRIS.
- Membantu mengatur anggaran rumah tangga. Masih soal naluri ibu-ibu, dengan QRIS saya jadi bisa mengontrol anggaran pengeluaran rumah tangga. Misalnya nih, untuk jajan-jajan di mall, tinggal top up saldo dompet digital sesuai dengan budget saat itu. Tapi, kalau sudah habis, tetap harus disiplin dong, jangan diisi lagi, nanti malah overbudget dan berujung boncos alias rugi.. yaah... Selain itu, transaksi yang tercatat pada histori pembayaran dengan QRIS dapat memudahkan kita untuk mengontrol pengeluaran. Kita tidak perlu lagi repot-repot mencatat pengeluaran dengan cara konvensional. Dari histori tersebut bisa ketahuan deh pengeluaran yang paling besar dimana, sehingga bisa dikontrol untuk kedepannya :)
- Bisa top saldo dimana saja. Top up saldo dompet digital dapat kita lakukan dimana saja, bisa melalui rekening bank, ATM, supermarket, minimarket bahkan di driver taksi online juga bisa :))
- Bisa digunakan oleh semua kalangan. Seperti yang saya tulis diatas, transaksi dengan QRIS dapat dilakukan oleh siapa saja meski tidak mempunyai rekening bank sekalipun. Cukup dengan smartphone, aplikasi digital dan sinyal internet
juga saldo yang terisi transaksi dengan QRIS dapat dilakukan dengan ringkas dalam waktu yang singkat :)
- Menjadi penolong saat lupa membawa uang cash. Ilustrasi singkat saya diatas adalah contoh nyata kalau QRIS bisa menjadi penolong disaat kita lupa membawa uang cash apalagi jika keperluannya sangat mendesak. Coba dibayangkan, pas ada keperluan mendesak, ternyata lupa bawa uang cash, terus masih harus muter-muter lagi cari mesin ATM untuk cari uang cash. Dengan QRIS, ceritanya akan jadi beda, tinggal mengeluarkan smartphone, scanning QRIS, masukkan nominal dan PIN, selesai.
- Lebih aman untuk menjaga kebersihan tangan. Di musim virus seperti sekarang ini, pilihan bertransaksi dengan QRIS menjadi salah satu pilihan tepat untuk mengurangi resiko tangan kita terkontaminasi bakteri dari uang cash. Punya uang cash tetap penting, tetapi mengurangi frekuensi penggunaannya untuk saat ini adalah salah satu keputusan yang tepat demi menjaga kesehatan bersama :)
Cukup banyak kan manfaat yang bisa kita dapatkan dengan bertransaksi menggunakan QRIS? :)
|
Salah satu papan QRIS di merchant Wisata Rasa Sidoarjo
source: dok. pribadi |
Selain manfaat untuk kita sebagai konsumen, QRIS juga punya segudang manfaat bagi
merchant yang menggunakannya loh. Lalu, apa saja sih manfaat QRIS bagi
merchant?
Manfaat QRIS bagi merchant:
- Mengikuti tren pembayaran secara non-tunai-digital dan potensi cakupan penjualan semakin luas karena tersedia alternatif pembayaran selain kas.
- Meningkatkan penjualan karena cakupan yang semakin luas.
- Mengurangi kebutuhan akan uang tunai, seperti tidak lagi memerlukan uang kembalian.
- Mempermudah dalam memonitor uang hasil penjualan karena uang hasil penjualan dari QRIS langsung tersimpan di rekening bank dan bisa dilihat setiap saat.
- Mengurangi resiko uang hilang/dicuri.
- Menguragi resiko kerugian karena menerima pembayaran dengan uang palsu.
- Transaksi tercatat secara otomatis dengan histori transaksi yang dapat dilihat sewaktu-waktu.
- Membangun credit profile bagi bank sehingga peluang untuk mendapatkan modal kerja menjadi lebih besar.
- Memudahkan dalam melakukan pembayaran tagihan, retribusi ataupun pembelian barang secara non tunai tanpa meninggalkan toko.
- Sebagai wujud keiikutsertaan dalam program pemerinta (Bank Indonesia, kementrian dan Pemda).
Semakin yakin ya kalau QRIS punya berjuta manfaat untuk kita :) Berdasarkan pengalaman saya sejauh ini, dengan QRIS transaksi digital menjadi jauuh lebih praktis. Kalau pun ada yang perlu diperbaiki hanyalah sosialisasi yang perlu dilakukan secara menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk juga karyawan merchant yang langsung terlibat di dalam proses bertransaksi dengan konsumen, sebab beberapa dari mereka sepertinya belum begitu mengerti tentang manfaat QRIS :) Serta pencatuman logo aplikasi dompet digital pada papan QRIS yang sepertinya tidak lagi perlu, karena hanya dengan satu QRIS bisa digunakan untuk semua aplikasi dompet digital :)
After all, segala kemudahan dan kepraktisan QRIS tentu harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tidak juga menjadi berlebihan namun tetap di dalam kontrol dan kedisiplinan dengan harapan kita menjadi
cashless society yang cerdas secara financial dan digital :)
Nah, dalam rangka sosialisasi QRIS, Bank Indonesia secara serentak menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional di seluruh Indonesia mulai dari tanggal 9 Maret - 15 Maret 2020. Untuk teman-teman mama di daerah Surabaya dan sekitarnya, puncak acara Pekan QRIS Nasional akan diadakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surabaya Jalan Pahlawan no.105 Surabaya pada tanggal 15 Maret 2020 mulai dari pukul 06.00 - 11.00 WIB.
Yuk, podo-podo ngerameni Pekan QRIS Nasional :)
Nah, untuk teman-teman mama diluar Surabaya, silakan bisa cek ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah teman-teman mama ya :)
Semoga bermanfaat ya :)
#ArtikelNggaweQRISRek #PekanQRISNasional
Bank Indonesia
Referensi:
Foto dan Infografis: Ajeng Natassia
www.bi.go.id