THIS TOO SHALL PASS, INSYAALLAH...

| on
March 23, 2020

Halo!

Bagaimana kabarnya teman-teman mama setelah seminggu #dirumahaja? Semoga sehat dan selalu dalam lindunganNya ya, Aamiin. Setelah seminggu #dirumahaja, saya, suami dan Aliyah jadi banyak sekali belajar tentang berbagai hal. Iya, memang benar kalau segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya, kan? Tidak hanya belajar dari hikmah di rumah saja selama satu minggu  ini tapi juga sangat sangat belajar dari wabah Covid-19 ini. Dan, mungkin tidak hanya kami, tapi teman-teman mama juga pasti merasakan banyak hal yang dapat dipetik dari kejadian ini berdasarkan preferensi masing-masing.

Mungkin ada yang awalnya sedikit mengentengkan wabah ini, termasuk saya, sampai sempat menganggap pemerintah juga santai-santai saja, lalu semakin kesini semakin sadar bawah wabah ini seserius itu dan pemerintah juga bekerja dengan susah payah semaksimal mungkin  untuk menjaga kita semua. Saya juga sempat menonton tayangan podcast Dedy Corbuzier bersama Bapak Achmad Yurianto, selaku juru bicara Presiden dalam penanganan Covid-19.

Setelah menonton tayangan tersebut, saya dan suami akhirnya menyadari bahwa kita harus benar-benar seserius itu dalam menghadapi Covid-19. Tidak juga menjadi panik ataupun paranoid, tapi paling tidak kami jadi mengikuti semua anjuran untuk menjaga kesehatan, kebersihan, melakukan social distancing, tidak berpergian, dan anjuran lainnya demi kesehatan dan keselamatan bersama. Kami pun menjadi sangat-sangat menghargai segala upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah. Apapun itu, kami percaya, semua yang dilakukan pemerintah saat ini adalah keputusan yang terbaik.
Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan mengujinya (HR At-Tirmidzi & Abu Dawud )
Kembali lagi kepada segala sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya, dan Allah SWT tidak akan menurunkan sesuatu melainkan karena Allah SWT sangat sayang kepada kita semua. Banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari wabah Covid-19 ini. Dulu, kita yang sembarangan makan dan minum, sekarang jadi lebih memperhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh kita. Kita yang dulu dzalim terhadap tubuh ini, mulai jadi berbenah diri. Lebih banyak makan makanan sehat, minum-minuman rempah dan rimpang, yang sebenarnya dan seharusnya kita lakukan sehari-hari jauuh sebelum wabah Covid-19 melanda, Dulu, masih suka malas melangkahkan kaki ke masjid untuk sholat berjamaah, sekarang jadi sangat rindu untuk ke masjid tapi keadaan yang belum memungkinkan karena sedang dalam masa social distancing. 

Dulu, mau menyapa tetangga dan bercengkrama menjalin silaturahmi masih suka menunda-nunda. Sekarang, mau ngobrol sebentar saja sudah was-was, dan harus menjaga jarak 1-2 meter. Dulu sewaktu lagi senggang, masih belum menyempatkan waktu untuk main ke rumah orangtua. Sekarang jadi kangen karena memang belum bisa bertemu dulu. Yang tadinya setiap pagi malas-malasan di dalam kamar, sekarang jadi rajin keluar menyapa matahari pagi 

Ada istri yang jadi benar-benar lebih menghargai kehadiran suaminya. Ada suami yang menjadi lebih menghargai istri karena sebegitunya menjaga kesehatan dan kebersihan keluarga. Ada ibu yang menjadi lebih menghargai waktu bermain bersama anak karena mungkin sebelumnya sibuk bekerja ataupun terlalu sibuk dengan berbagai pekerjaan rumah tangga.

Ada orangtua murid yang menjadi lebih menghargai peran guru-guru di sekolah. Ada anak yang menjadi lebih sering menelepon kedua orangtuanya. Ada kajian yang menjadi lebih ramai dari biasanya meski dilakukan secara online. Ada sholat yang lebih khusyuk dari biasanya. Ada bibir yang lebih sering beristighfar dari biasanya. Ada sepupu atau keponakan yang menjadi lebih perhatian menanyakan kabar kepada sepupu atau tante dan om nya. Ada yang meski tidak saling kenal, tapi saling menjaga dengan soscial distancing. Ada rumah yang tidak lagi sekedar untuk numpang tidur, tapi menjadi lebih diperhatikan pemiliknya, menjadi lebih dirawat dan dibersihkan. Meski rumah adalah benda mati, tapi percaya deh, rumah  juga punya aura bahagia kalau dirawat dengan baik. 

Dan ternyata, ada satu negara yang katanya negara kesatuan, membuktikan bahwa ia memang negara kesatuan, karena semua warga negaranya bergerak, bekerja sama, saling mendukung, membantu satu sama lain di tengah wabah ini. Semua mengambil peran. Dokter dan para petugas medis yang rela segenap jiwa dan raga berjuang, pemerintah yang terus berupaya tidak kenal lelah, para tokoh yang bergerak untuk berdonasi, para ibu yang saling berbagi tips agar tidak mudah bosan di rumah, para guru yang tidak putus mendukung sekolah dari rumah, perusahaan yang rela para pekerjanya bekerja dari rumah, dan masiih banyak lagi yang membuat saya menyadari bahwa ternyata, kita di Indonesia bisa sesolid itu. Yang tadinya saya pikir orang-orang sudah seegois itu, tapi ternyata tidak. Semua bekerja sama, saling menjaga.

Semoga kita senantiasa dikuatkan dan diberi kesabaran seluas-luasnya untuk melalui semua ini. Semoga para dokter dan tenaga medis selalu dalam lindungan Allah SWT, semoga yang sakit segera diberi kesembuhan, dan semoga yang sehat selalu saling menjaga. This too shall pass InsyaAllah.

#staysafe
#stayhome
#dirumahaja







Be First to Post Comment !
Post a Comment