6 Tips Menyimpan & Merawat Mainan Anak

| on
March 05, 2020

Halo!

Bermain adalah hal yang paling menyenangkan bagi anak-anak. Tidak terkecuali Aliyah. Aliyah suka sekali bermain-main, entah di rumah, di rumah tetangga, atau diluar rumah saat sedang berpergian. Berhubung anak-anak suka sekali bermain, tentu saja diiringi dengan mereka suka minta dibelikan mainan 😅

Saya sendiri sering tarik ulur dalam membelikan mainan untuk Aliyah. Kalau pas lagi ada rejeki berlebih, dan sepertinya anaknya ingin sekali, lalu di rumah juga belum ada mainan seperti itu,   biasanya saya belikan selama harganya masih wajar menurut kami. 

Di sisi lain, kami juga tidak selalu menuruti keinginan Aliyah untuk membeli mainan. Kami tidak ingin Aliyah tumbuh menjadi anak yang manja dengan keinginan yang selalu dituruti. Tidak jarang kami menolak membelikannya mainan saat memang belum begitu perlu, atau saat kami lihat Aliyah hanya sekedar ingin saja. 

Sering juga kami menundanya dengan mengatakan 'ya udah Yaya menabung dulu ya supaya bisa beli mainan itu' atau ' Yaya berdoa minta sama Allah supaya diberi rejeki untuk punya mainan itu'. Harapannya, Aliyah bisa belajar untuk mengerti kalau ingin sesuatu juga perlu dengan usaha dan berdoa :)

Berhubung mainan Aliyah di rumah juga tidak banyak, bukan pula mainan yang mihil-mihil dan saya juga tidak terlalu sering membelikan, saya ada beberapa tips menyimpan mainan ala saya (yang disesuaikan dengan kondisi jiwa, raga, lahir, batin saya juga hehehe).  Harapannya mainan Aliyah lebih terjaga dan tahan lama, Aliyah lebih mudah memilih mainan yang mau dimainkan, dan Aliyah menjadi merasa punya mainan yang baru (yang ini terinspirasi dari tulisan seorang teman blogger juga :)) Hal ini juga hasil belajar dari pengalaman masa kecil saya yang mengumpulkan mainan random didalam satu kresek besar . Mau cari mainan tertentu, harus keluarin mainan satu kresek dulu supaya bisa ketemu mainan yang dicari 😅

Tips Menyimpan & Merawat Mainan Anak
  • Mengelompokkan mainan berdasarkan tipe/kategorinya. Mainan di rumah dikelompokkan berasarkan tipe/kategorinya untuk memudahkan Aliyah memilih mainan yang akan dimainkan. Saya menyimpan mainan masak-masakan di dalam satu kotak plastik transparan untuk memudahkan Aliyah mengetahui isinya. Oiya untuk tips ini, tidak harus membeli storage khusus. Teman-teman mama bisa memanfaatkan tempat bekas semisal toples plastik dari kue kering atau plastik jala dari membeli buah. Pakai tas kresek bening hasil belanja kue juga tidak masalah :) Ini juga akan membantu banget supaya anak-anak lebih selow dalam bongkar-bongkar, kita pun lebih mudah dalam membereskannya :)
  • Tidak membuang kardus mainan. Mainan yang dibeli dengan kardus, kardus nya tidak pernah dibuang, tetapi tetap dipakai untuk menyimpan mainan tersebut. Kalau pada akhirnya kardusnya rusak, baru deh dipindahkan ke tempat yang lain :)
  • Merawat dan memperbaiki mainan. Kalau mainan Aliyah sudah terlihat mulai berdebu, biasanya langsung deh dibersihkan dengan kain lap basah yang bersih, atau langsung dicuci untuk mainan yang bisa dicuci. Nah untuk mainan yang rusak, saya dan suami coba mengamati dulu kira-kira apa yang rusak, masih bisa diperbaiki atau tidak. Sebisa mungkin kami berusaha untuk memperbaiki, sambil berharap Aliyah dapat belajar bahwa tidak semua yang rusak langsung dibuang dan diganti dengan yang baru. Kalau bisa diperbaiki, lebih baik diperbaiki :)
  • Menyimpan sebagian mainan di tempat tertentu. Mainan Aliyah sebenarnya sebagian besar disimpan di dalam satu kontainer tertutup. Kontainer yang digunakan juga kontainer standard biasa, sehingga kontainernya tidak muat jika harus menyimpan semua mainan Aliyah di dalamnya. Beruntungnya, Aliyah menjadi lupa akan sebagian mainannya yang tersimpan di dalam kontainer. Sesekali saya buka kontainer nya, lalu mengeluarkan salah satu mainan, eh ternyata Aliyah jadi happy karena merasa seolah-olah punya mainan baru, hihi. Nanti, mainan tersebut akan ditaruh diluar terus dalam beberapa lama. Sebagai gantinya, saya menyimpan mainan yang lama diluar ke dalam kontainer. Jadi seperti menukar mainan gitu. Meski sebenarnya Aliyah juga tau sih kontainer tersebut berisi harta karun tersembunyi, hahaha.
  • Mengajarkan Aliyah untuk menyayangi mainannya. Sewaktu Aliyah masih berusia 2 tahun lebih, menjelang usia 3 tahun seingat saya, Aliyah belum bisa mengontrol kekuatannya dalam menggunakan mainannya. Jadi seringkali Aliyah diingatkan untuk lebih hati-hati, atau pelan-pelan dalam memainkan mainannya. Entah mengerti atau tidak, waktu itu tetap terus diingatkan sampai sekarang. Alhamdulillah sekarang mainan Aliyah rata-rata masih bisa digunakan :)
  • Lebih aware dengan printilan mainan. Kalau ini bagian PR buat mamanya nih. Saya suka gemas kalau ada bagian mainan Aliyah yang hilang. Sebisa mungkin dicoba untuk dicari kalau ada bagian yang hilang atau kata orang jawa ketelisut. Ribet ya? Iya ribet banget, tapi entah kenapa kubahagia sekali kalau berhasil menemukan si printilan ketelisut itu 😂 Kalau mainanannya lengkap, anak-anak juga lebih awet main dengan mainannya (menurut mamajeng yang suka ribet 😅). Untuk mengurangi resiko mainan hilang, ketika Aliyah kelihatan sudah tidak memainkan mainannya, saya akan bertanya kepadanya sudah selesai atau belum, mainan mana yang bisa di tidy up, dan mana yang belum. Seketika itu juga langsung di tidy up untuk mainan yang sudah selesai dimainkan :)
Nah, kurang lebih itu sih tips mama Aliyah dalam menyimpan dan merawat mainan. Tadinya ingin menerapkan ala-ala Montessori atau disimpan rapi ala Marie Kondo, tapi apa daya saya hanyalah Mamamia biasa 😂  

Kalau teman-teman mama, punya cerita seru apa nih tentang mainan anak-anak di rumah?

Semoga bermanfaat ya :)

Selamat beberes eh bermain-main :)


Be First to Post Comment !
Post a Comment