Sayap Ayam dengan Skippy® Creamy Peanut Butter

| on
April 27, 2018

Halo Ibu, apa kabar? Semoga sehat dan selalu semangat ya, Bu :)

Setelah beberapa blog sebelumnya saya selalu berbagi tentang tumbuh kembang anak, kali ini saya ingin berbagi tulisan tentang hal yang menjadi kesenangan semua orang, yaitu masakan. Horee! :)

Memasak atau menyediakan makanan bergizi untuk keluarga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang ibu rumah tangga atau wanita pada umumnya. Menyiapkan sarapan untuk suami, bekal untuk anak, makan siang dan makan malam telah menjadi rutinitas Ibu setiap hari nya. Berbagai pilihan menu dan resep bergizi selalu dicari sebagai variasi dalam menyiapkan makanan agar keluarga tidak mudah bosan. Saya sendiri biasanya senang memasak dengan menu dan resep yang bahan-bahannya sudah tersedia di rumah dan mudah membuatnya, hehe.

Soal bahan-bahan yang sudah tersedia, kebetulan di rumah saya lagi ada stok selai kacang Skippy. Sejak kecil saya senang mengkonsumsi selai Skippy. Ayah saya yang sering membelikannya saat kami berbelanja ke swalayan. 


"Dulu, bahkan sampai sekarang, saya dan keluarga menikmati Skippy dengan cara yang sederhana yaitu diolesi di roti tawar. Sering juga cukup disendok dan langsung masuk mulut. Haha" 
Rasa selai Skippy memang enak, jadi dinikmati dengan cara sederhana saja sudah enak! Nah, kali ini saya kepikiran untuk mencoba membuat menu gurih yang enak dengan selai Skippy, sekaligus mengenalkan ke keluarga saya kalau selai Skippy juga dapat dinikmati dengan cara yang berbeda. Saya membuat Sayap Ayam dengan Skippy® Creamy Peanut Butter. Menu ini juga dapat jadi referensi Ibu untuk disajikan sebagai bekal untuk anak, menu utama untuk makan siang atau sekedar kudapan sore hari sambil mengobrol santai dengan suami atau teman. Boleh juga disajikan sebagai menu untuk sahur mengingat sebentar lagi In Syaa Allah kita akan memasuki bulan Ramadhan :) 


Resep serta cara membuatnya mudah dan sederhana :)

Sayap Ayam dengan Skippy® Peanut Butter



Bahan-bahan:


5 buah sayap ayam, dipotong menjadi dua bagian (jadi 10 potong)

4 sdm Skippy® Creamy Peanut Butter

3 sdm madu

3 siung bawang putih (haluskan)

3/4 buah bawang bombay (iris)

1 sdm kecap asin

1 sdm air lemon

1/4 sdt thyme (opsional)

1/2 sdt lada hitam

Garam secukupnya

Gula  semut (brown sugar) secukupnya (opsional)



Cara membuat:

1. Pertama-tama siapkan mangkok wadah, lalu masukkan bawang putih yang telah dihaluskan.


2. Kemudian masukkan secara berturut-turut selai Skippy, madu, kecap asin, air lemon. Aduk semua bahan sampai merata.

SELAI SKIPPY

MADU


KECAP ASIN

LEMON

3. Bumbui adonan dengan lada hitam, thyme dan garam. Jangan lupa tes rasa ya Bu :)


4. Masukkan sayap ayam ke dalam adonan bumbu. Campur sayap ayam dengan adonan bumbu. Pastikan bumbunya merata ke seluruh bagian daging sayap ayam, ya!


5. Masukkan bawang bombay, aduk adonan ayam agar bawang bombay merata sampai ke bagian bawah.


6. Tutup mangkok wadah dengan plastik cling wrap, atau boleh juga dipindahkan ke wadah plastik dengan tutup diatasnya.

7. Simpan di dalam kulkas -/+ 1,5 jam atau semalaman agar bumbu meresap sampai ke dalam daging ayam.

8. Siapkan pinggan oven dan lapisi dengan aluminum foil agar bumbu tidak lengket di pinggan.

9. Setelah ayam didiamkan selama 1,5 jam atau semalaman, keluarkan dari kulkas. Atur ayam di atas pinggan oven. 


10. Taburi ayam dengan sedikit gula semut untuk memberi tampilan yang mengkilat pada ayam.

11. Panggang ayam dengan suhu 170°C , selama 30-35 menit (oven tidak perlu dipanaskan lebih dulu).

12. Setelah matang, keluarkan ayam dan siap ditata di piring sesuai selera :) 


YIPPEE!™ Jadi deh, Sayap Ayam dengan Skippy® Creamy Peanut Butter! Sederhana dan mudah dibuat kan, Bu? :)


Berikut beberapa tips yang dapat saya bagi dalam memasak Sayap Ayam dengan Skippy® Peanut Butter:

1. Saya menggunakan Skippy® Creamy Peanut Butter karena tekstur lembutnya dapat mudah meresap ke dalam daging ayam.

2. Penambahan thyme di dalam resep adalah opsional ya Bu. Thyme merupakan satu bumbu rempah dengan aroma yang cukup kuat. Jadi, bisa cukup dipakai sedikit saja, atau jika Ibu menyiapkan sebagai bekal anak, boleh juga tidak memakai thyme dan lada hitam nya :)

3. Lebih baik jika ayam didiamkan semalaman, karena rasa bumbunya jadi lebih keluar. Apalagi jika untuk bekal anak, saat pagi Ibu tinggal memasukkan ayamnya ke oven :)

4. Untuk taburan gula semut (brown sugar) secukupnya saja ya, Bu supaya rasa ayam tidak menjadi manis.

5. Ibu boleh mengganti sayap ayam dengan bagian ayam yang lain seperti paha atau dada. Namun tingkat kematangannya akan menjadi berbeda ya, Bu :) Bagian paha dan dada akan membutuhkan waktu panggang yang lebih lama karena tekstur dagingnya lebih tebal daripada bagian sayap.

6. Jika ingin tekstur ayam sedikit lebih kering diluar, setelah di oven, Ibu boleh panggang lagi ayamnya diatas wajan anti lengket yang telah diolesi sedikit margarin. Tidak perlu lama-lama ya Bu, cukup 5-8 menit :) 


Menu Sayap Ayam dengan Skippy® Creamy Peanut Butter ini mengandung protein yang cukup tinggi, jadi sangat baik untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh sebagai sumber asupan energi. 

SELAI SKIPPY SUMBER PROTEIN TINGGI
"Selai Skippy yang terbuat dari bahan dasar kacang merupakan sumber protein nabati yang cukup tinggi".
 Menurut para ahli gizi, protein dapat berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita. Protein juga merupakan sumber energi utama bagi tubuh setelah karbohidrat. Menu dengan protein tinggi baik dikonsumsi saat pagi atau siang hari untuk memenuhi kebutuhan energi kita saat beraktivitas. Dapat juga dikonsumsi saat malam hari untuk kebutuhan energi sepanjang malam :) 



"Walaupun terbuat dari kacang, ternyata selai Skippy tidak mengandung kolesterol! "

Selai Skippy bebas kolesterol, jadi aman untuk dikonsumsi oleh siapa saja. Pada faktanya, kacang tanah bahkan baik untuk membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. 


Oh iya, untuk selai Skippy sangat mudah didapatkan ya Bu. Biasanya tersedia di swalayan, hypermarket bahkan toko bahan kue. Di Indonesia, varian selai Skippy tidak hanya Skippy® Creamy Peanut Butter saja, ada Skippy® Chunky Peanut Butter, Skippy® Chocolate Stripe Peanut Butter, Skippy® Strawberry Stripe Peanut Butter dan Skippy® Grape Stripe Peanut Butter, semuanya tersedia dalam dua ukuran yaitu 340 gr dan 530 gr. Di luar negeri bahkan lebih banyak lagi variannya. Semoga varian selai Skippy lain bisa segera masuk ke Indonesia (doa penggemar selai Skippy, hihi). 


Selai Skippy diproduksi oleh Hormel Foods, perusahaan asal Minnesota, Amerika Serikat. Hormel Foods sendiri telah menjual berbagai produknya di 70 negara di dunia, dengan 40  lokasi pabrik dan distribusi. Selai Skippy adalah hasil produksi Hormel Foods dari pabrik yang berada Shandong, China. Lebih dari 90 juta botol selai Skippy diproduksi setiap tahun! Untuk masuk ke Indonesia, selai Skippy diimpor oleh PT. Sukanda Djaya, Jakarta.


Semakin yakin ya, kalau selai Skippy memang selai kacang favorit. Selai Skippy varian apa yang jadi favorit Ibu?


Selamat mencoba resep Sayap Ayam dengan Skippy® Creamy Peanut Butter nya! Jangan lupa di cek stok selai Skippy nya masih ada atau sudah habis ya Bu. Segera beli kalau sudah menipis! hihi.


Info produk selai Skippy dan inspirasi resep lainnya bisa Ibu dapatkan di situs resmi  selai Skippy, dan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.


Semoga resep dan informasi yang saya bagi dapat memberi manfaat ya Bu :)


Selamat memasak!


Disclaimer: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan dan Praxis sebagai perwakilan SKIPPY® Peanut Butter Indonesia.


Ulasan tentang Hormel Foods: www.hormelfoods.com















Main-main dengan Buku Crafty Kids, 10 Easy & Fun Projects for Toodlers

| on
April 13, 2018



Akhir bulan Maret kemarin Alhamdulillah saya dapat rejeki hadiah dari Tim #Bikinbikinditamanbikinseminar atas tulisan saya di blog, Yeiy! Hadiah nya Buku Crafty Kids, 10 Easy & Fun Projects for Toodlers untuk Aliyah. Saat mas-mas kurir datang mengantar buku nya, Aliyah happy sekali langsung minta dibukain dan langsung minta main hihi..

Aliyah sedang dalam masa senang-senangnya menempel dan melepas rekatan. Jadi buku nya benar-benar pas untuk Aliyah. Buku untuk khusus di desain untuk anak usia toodlers (antara 2-5 tahun menurut saya). Pada intinya, buku ini melatih motorik halus anak melalui aktivitas menggunting dan menempel. Bagus nya, tiap halaman di desain dengan tema-tema yang berbeda, dan dapat memberi pembelajaran yang berbeda juga bagi anak. Beberapa tema dapat membantu anak belajar mengenal warna, bentuk dan motif (tema ice cream, balon, dan ikan). Halaman dengan tema binatang ( lebah, gajah, kepik dan monyet) dapat membantu anak mengenal bentuk, warna, sekaligus bagian-bagian tubuh binatang. Ada satu tema siang dan malam. Dua tema lain adalah bentuk 3 dimensi (bunga dan balon udara). Setiap tema sudah disediakan templates dan background untuk tempat menempelnya juga :)





Nah, kalau boleh share beberapa tips mainnya, nih..

1. Beberapa tema punya banyak detail yang harus digunting-gunting. Lebih baik jika kita gunting lebih dulu, saat anak tidur misalnya. Jadi kalau anak minta main, gambarnya sudah siap tinggal tempel-tempel saja. Soalnya kalau guntingnya barengan sama anak, seperti saya dan Aliyah, Aliyah keburu bosan menunggu, begitu selesai saya menggunting, Aliyah malah minta main yang lain :') Pada Aliyah case nya belum bisa menggunting dengan baik ya Bu. Jika anak Ibu sudah mahir menggunakan gunting (gunting anak) boleh banget anak yang menggunting sendiri polanya :)







 Tema kepik (lady bug) yang agak banyak detailnya.



 Tema bunga 3 dimensi yang juga banyak detailnya. Dua tema ini belum dimainin sama Aliyah :)







2. Mainnya boleh sambil cerita dan berimajinasi. Tema Ice cream misalnya, saya dan Aliyah berpura-pura menjadi pembeli dan penjual ice cream, bahkan Aliyah sampai pura-pura menjilat ice cream nya hahaha.  Di tema binatang, monyet dengan background pisang, saya dan Aliyah bermain tebak-tebakan menyebutkan bagian wajah monyet sekaligus saya juga cerita ke Aliyah gambar pisangnya karena monyet suka makan pisang. Di tema siang dan malam, kita juga boleh bercerita perbedaan siang dan malam, memberi contoh aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan anak di siang hari dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan di malam hari.



3.Gambar temanya juga boleh ditambahin gambar, misalnya di tema ikan ditambahin gambar mata. Ini gambar mata di ikan, hidung dan mulut di monyet, motif garis di belalai gajah semua Aliyah yang gambar :D Tidak perlu cemas gambarnya tidak sempurna, namanya juga anak masih belajar kan Bu :)





4. Mainnya boleh gantian antara dengan Ibu, Bapak atau orang lain :) Beberapa tema Aliyah main-main dengan Bapaknya. Di tema gajah Aliyah main dengan Ontik nya (adik saya) :) Sedikit banyak In Syaa Allah membantu hubungan kelekatan anak dengan orang lain selain Ibunya :)


5. Kalau sudah selesai, anak boleh tempel hasil karyanya dimana saja (yang dibolehin Ibu pastinya :D ) Aliyah suka tempel hasil karyanya di tembok. Bisa juga dijadikan pajangan di kamar di atas drawer (sebenarnya ingin pajang di tembok  dengan frame, hanya di rumah ada nya frame 4R :'))



Lumayan juga ya, dari satu buku dapat belajar banyak hal :) . Secara keseluruhan menurut saya buku ini cukup recommended untuk mengisi kegiatan anak di rumah :) Jadi kado untuk keponakan atau anak teman juga bagus :)



Semoga sharingnya memberi manfaat ya Bu. Oh iya untuk liat-liat buku yang lain langsung ke akun IG nya Crafty Kids @craftykyids.id ya Bu :)

Selamat bermain! 










 

TOILET TRAINING SEJAK DINI

| on
April 06, 2018

TRAINING POTTY

Halo!

Beberapa hari belakangan kami sekeluarga kedatangan saudara dari Solo. Kakak sepupu saya datang dengan dua anak laki-laki nya Daffa 8 tahun dan Arsa 6 bulan. Mereka menginap di rumah orangtua saya. 

Sejak beberapa waktu lalu saya sudah kepikiran untuk menulis tentang toilet training, dan semakin yakin untuk menulisnya di blog sejak bertemu Arsa. Arsa bayi 6 bulan yang sudah terbiasa tidak memakai popok saat siang hari. Memangnya bisa? Iya In Syaa Allah bisa :) Kakak sepupu saya yang membiasakannya. Bagaimana caranya? Setiap kali Arsa terbangun dari tidur (tidur siang) kakak sepupu saya akan membawa Arsa ke kamar mandi untuk pipis. Apakah langsung pipis saat itu juga? Belum tentu sih.Tapi tetap ditunggui sampai pipis. Mungkin hampir sekitar 3-5 menit. Biasanya Arsa pipis. Kalau pun ternyata tidak, kakak sepupu saya akan mencoba lagi setelah beberapa menit, dan Arsa ternyata benar-benar pipis. Hihi. Memang belum bisa dilihat hasilnya saat ini, namun dengan cara seperti itu In Syaa Allah Arsa bisa selesai toilet training lebih cepat :) Siapa tahu cara seperti ini bisa juga dicoba Ibu di rumah :)

Lalu bagaimana dengan cerita toilet training Aliyah? Alhamdulillah Aliyah saat ini sudah tidak pakai popok sama sekali, kira-kira sejak usia 2 tahun 4 bulan. Sebelumnya Aliyah pakai popok hanya saat bepergian. Bagaimana awalnya mengajari Aliyah toilet training? Saya sebenarnya tipikal Ibu yang kurang telaten. Dalam hal hal mengganti popok basah pun, saya kurang telaten hehehe. Oleh karena itu saya memutuskan untuk mengurangi pemakaian popok sekali pakai pada Aliyah, supaya saya lebih rajin mengganti popok, sekaligus bisa sedikit lebih berhemat ;D. 


CLOTH DIAPERS GLAD BABY

Saat Aliyah usia 10 bulan, saya mengganti popok sekali pakai dengan cloth diapers (popok kain). Seingat saya merek yang saya gunakan Glad Baby, karena lapisan luarnya tidak terlalu tebal, terlepas dari innernya, jadi mudah sekali dicuci. Selebihnya saya membiarkan Aliyah memakai celana biasa, sambil mengompol di tempat tidur, karpet, di lantai bahkan di kursi sofa :D 

Ribet amat ya? Iya benar-benar ribet sekali, tapi dengan cara seperti ini saya dapat mengetahui jam berapa saja persisnya waktu untuk Aliyah pipis. Saya jadi mengerti ritmenya. Saat bangun pagi saya selalu mengajak Aliyah ke kamar mandi untuk pipis. Lalu siang hari di sela-sela waktu main (biasanya sampai beberapa kali tergantung udara, jika udaranya sedang dingin Aliyah bisa bolak balik ke kamar mandi dan malam hari sebelum tidur). Kecolongan Aliyah mengompol pun mulai pelan-pelan berkurang. Sedangkan untuk pup, saya belajar membaca ekspresi Aliyah sedang ngeden atau tidak, haha.

Semakin besar, intensitas Aliyah pipis pun semakin berkurang. Lalu jika anak mengompol apakah rumahnya tidak bau pesing? Ya sesekali. Paling tidak kita berusaha jaga kebersihan untuk tetap bisa dipakai sholat :) 

Alhamdulillah sampai saat ini jika ingin pipis atau pup Aliyah akan selalu bilang, atau kadang jika Aliyah terlalu asyik main, dia hanya sekedar menggoyang-goyangkan kakinya. Saat itu saya mengerti Aliyah sedang kebelet hihi. Sesekali juga masih kecolongan saat tidur Aliyah mengompol mungkin pas mimpi ke toilet :D. Nah supaya kasurnya tidak bau pesing Ibu bisa pakai seprai waterproof dan di lapisi lagi dengan kain seprai biasa :) 

Di rumah saya menyediakan training potty untuk Aliyah. Training potty nya saya beli yang bergambar tokoh kartun favorit Aliyah, Hello Kitty. Jadi tiap kali ingin pipis, Aliyah selalu ingat training potty nya, "Ma, pipis, di Titi ma" gitu hihi. Saat sedang bepergian, di mall misalnya, saya akan melihat kebersihan toilet nya lebih dulu. Jika cukup bersih, saya lap dudukannya lebih dulu dengan tisu basah (ada juga cairan antiseptik khusus dudukannya toilet), lalu Aliyah duduk untuk pipis. Jika toiletnya kurang bersih, saya memilih toilet jongkok dengan posisi Aliyah pipis berdiri. 

Basicly, memulai toilet training sebaiknya dilakukan sejak usia dini karena sedikit banyak berkaitan dengan kebiasaan. Bisa dimulai dengan pelan-pelan mengurangi pemakaian popok sekali pakai. Pada Aliyah, saat Aliyah tidak memakai popok dan mengompol, otomatis Aliyah akan merasa kurang nyaman dengan celananya yang basah. Aliyah jadi peka terhadap keadaaan basah atau kering. Mengerti konsep basah atau kering juga salah satu tahapan tumbuh kembang anak (saya baca di buku sih :)). Lalu bagaimana memulai untuk anak usia toodlers? Kurang lebih sama, kita bisa coba untuk tidak memakaikan anak popok sekali pakai. Di awal mungkin anak akan mengompol, nah saat itu kita bisa memberi pengertian ke anak "Jika ingin pipis bilang sama Ibu ya, nanti Ibu antar ke kamar mandi/toilet. Pipisnya di kamar mandi/toilet". Usaha anak untuk belajar terbiasa plus kesabaran Ibu, In Syaa Allah membuahkan hasil :)

Semoga cerita saya bisa membantu Ibu yang akan atau sedang mencoba toilet training yaa. 

Semoga sharingnya bisa memberi manfaat :)

Oh iya, kalau Ibu punya pengalaman berbeda yuk feel free share di comment :)

Have a nice day!


Ssst... jangan menyerah ya Bu, kalau Ibu merasa lelah, tenang Ibu tidak sendirian,  saya juga cukup sering mengepel lantai, mencuci seprai, karpet bahkan sofa :)