"Mbak, aku nanti kalau punya anak mau nya dipanggil Ibu ah sama anakku" begitu kata adik saya saat kami sedang mengobrol.
"Lha, kenapa gitu?"
"Ya ga kenapa-kenapa juga, suka aja. Bagus, seperti orang-orang Jawa gitu." katanya lagi.
"Oh,.."
"Eh, mbak tau ga, ada loh arti-artinya kita manggil anak kita apa. Aku pernah baca di artikel mana gitu, jadi kalau dipanggil Ibu sama anaknya, seperti punya norma-norma yang idealis gitu. Kalau dipanggil Mama, berarti posesif sama anaknya. Kalau Mami itu, seperti memanjakan gitu. Kalau Bunda...ehm apa ya aku lupa. Gitu lah pokoknya" jelas adik saya.
"Lah, Aliyah manggil aku mama, aku posesif dong, hahaha" jawab saya.
Percakapan diatas tidak sekali dua kali kami obrolkan tapi berulang kali, hahaha. Entah kenapa juga sering terulang, dan selalu seru untuk dibahas.
Kalau ditanya kenapa saya memilih dipanggil Mama oleh Aliyah, sebenarnya alasannya sederhana. Menurut saya, kata Mama adalah kata yang paling mudah diucapkan oleh anak bayi, dan saya cuma ingin menjadi kata pertama yang diucapkan oleh anak saya. Dan Alhamdulillah kata pertama Aliyah adalah Mama. Entah karena dia memanggil saya atau sekedar celotehan random si anak bayi :') Tapi saya anggap Aliyah sedang memanggil saya, karena saat mendengar Aliyah mengucap ma-ma ma-ma rasanya terharu sekali. Unforgettable moment lah pokoknya :)
Panggilan Mama sebenarnya sangat mendarah daging di keluarga besar kami, baik dari keluarga ibu saya maupun ayah saya. Semua tante dipanggil mama oleh saudara-saudara sepupu saya. Dari keluarga suami saya pun begitu, suami saya memanggil ibunya dengan sebutan mama, begitu juga dengan tante-tante dari pihak suami saya, sebagian besar dipanggil dengan sebutan mama oleh anak-anaknya.
Bisa jadi faktor lain saya memilih untuk dipanggil Mama oleh Aliyah karena lingkungan saya yang sebagian besar memanggil ibu nya dengan sebutan mama, lalu masuk ke alam bawah sadar saya, bahwa ibu itu ya manggilnya dengan sebutan mama, hehe.
Kembali ke soal bahasan obrolan saya dan adik, bahwa setiap panggilan anak ke ibu nya memiliki arti, saya jadi penasaran apa iya seperti itu. Lalu saya menemukan artikel di detikhealth dari detik.com yang membahas soal makna dari setiap panggila anak ke ibunya. Valid atau tidak nya artikel itu saya belum tau pasti, namun jika teman-teman mama-mama juga ingin tau seperti apa perbedaan maknanya berikut rangkuman artikelnya:
1. Ma'am atau Nyonya : Tipe orang tua yang otoriter dan disiplin
2. Mama : Tipe orang tua yang posesif
3. Mother/ Bunda: Tipe orang tua yang sering memaksa anak untuk selalu menjadi yang terbaik
4. Mom/ Ibu: Tipe orang tua yang netral, sesuai dengan norma umum yang berlaku di masyarakat
5. Ma/Mak, Emak: Tipe orang tua yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan anak
6. Nama Asli: Tipe orang tua yang tidak mementingkan norma-norma di masyarakat.
7. Mommy/ Mami: Tipe orang tua yang memanjakan anak.
Saya sebenarnya cukup senang juga membaca artikel dari detikhealth tersebut, karena jujur semakin besar Aliyah, ia semakin sering memanggil saya dengan sebutan Mak.
"Mak... mak dimana, Yaya carii..."
"Mak, main sama Yaya..."
"Mak, Yaya mau pipis..."
"Mak, sudah maakk... cebok maak"
" Mak, lapar, mau makan Yaya"
"Mak, ikuuutt..."
dan seruan-seruan Mak lainnya, kalau kalau saya jabarin satu-satu bisa jadi novel blog post ini :D Namun, yang paling saya percaya sih, Aliyah jadi memanggil saya dengan sebutan Mak, karena meniru saya memanggil ibu saya yang sering saya panggil dengan Mak juga, hehe. Kebetulan kami berasal dari Sulawesi, dan di daerah asal kami mama means mamak :)
Saya pribadi sebenarnya tidak terlalu ambil pusing dengan makna panggilan anak kepada ibunya, karena poin pentingnya adalah bagaimana hubungan antar ibu-anak itu sendiri. Bagaimana kita dapat membesarkan anak dengan penuh cinta, mencintai anak dengan cara kita sehingga anak pun tumbuh dengan merasa dicintai oleh orangtua. Saya yakin, apapun panggilan anak kepada ibunya, pasti akan selalu tetap "kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa".
Bagaimana dengan teman-teman mama-mama? Dipanggil dengan sebutan apa oleh anak?
Yuk sama-sama share disini :)
Semoga sharing saya bermanfaat ya :)
referensi: www.detik.com