OYO 204 BLESSING RESIDENCE: MENGINAP HEMAT DI KAWASAN ELIT SURABAYA BARAT

| on
February 28, 2019

Halo!

Di keluarga kecil kami, weekend adalah saatnya menghabiskan waktu bersama semaksimal mungkin (kurang lebih sama dengan keluarga yang lainnya :)) dimanapun. Biasanya ya jalan ke mall, ke alun-alun kota, tiba-tiba naik kereta api keluar kota, atau menginap di penginapan. Berhubung rumah kami termasuk di pinggiran Surabaya (bahkan pinggiran Sidoarjo :')) jadi bisa main-main ke tengah kota Surabaya (terutama daerah Surabaya Barat dan Surabaya Timur) itu salah satu kesempatan yang langka mengingat semakin ramainya Surabaya yang diiringi dengan semakin macetnya lalu lintas di jalanan Surabaya-Sidoarjo.

Minggu lalu suami saya tiba-tiba mengajak saya dan Aliyah untuk menginap di kawasan Surabaya Barat. Suami saya memang tipikal orang yang spontan (kadang saya suka protes juga karena spontannya dia, berarti riwehnya saya yang harus siapin ini itu dadakan :')) dan seringnya dia tiba-tiba aja 'Yank, ada promo nih tempat nginepnya. Ayo berangkat, sudah aku bayar!',gitu. Ya sudahlah, kalau sudah begitu ya berangkatlah kita. 

Kali ini kami menginap di OYO 204 Blessing Residence. Sebelum saya lanjut cerita, mari samakan persepsi dulu bahwa ini adalah tipe budget hotel (lebih ke guesthouse sih menurut saya) dengan fasilitas sederhana, tanpa free breakfast seperti kebanyakan penginapan lainnya. OYO 204 Blessing Residence berada di dalam kawasan elit Citraland Surabaya, tepatnya di dalam cluster Eastwood. 
Salah satu yang membuat kami tertarik untuk menginap di OYO 204 Blessing Residence selain karena promo (wajib sih ini :P) adalah desain ruangan yang unik dan cukup instagenic (syarat wajib untuk content creator :P)


Kami tiba di OYO 204 Blessing Residence sekitar pukul 5 sore. Membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 1-1.5 jam dari Sidoarjo tempat kami untuk sampai di OYO 204 Blessing Residence, dan kurang lebih sama jika teman-teman mama-mama berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Pertama sampai kami cukup terkejut apakah benar sesuai dengan tempat yang kami tuju atau tidak, karena ternyata OYO 204 Blessing Residence bersebelahan persis dengan Blessing Kost. Rupanya memang OYO 204 Blessing Residence dan Blessing Kost dibawah satu manajemen yang sama. Area resepsionis OYO 204 Blessing Residence pun berada di bangunan Blessing Kost dan untuk menuju kamar di OYO 204 Blessing Residence perlu melewati deretan kamar kost. Pada saat check-in kita akan diminta untuk meninggalkan uang deposit sebesar Rp 200 ribu yang akan dikembalikan pada saat kita check-out


Di OYO 204 Blessing Residence terdapat 6 room yang terletak saling berhadapan, 3 room disisi kanan, dan 3 room disisi kiri, Setiap weekend room-room yang ada selalu terisi penuh. Desain interior kamarnya mengusung tema skandinavian dengan ruangan yang sangat bersih dan wangi. Kamar mandi nya sederhana dengan toilet, wastafel dan shower yang dilengkapi dengan water heater.



Kamar di OYO 204 Blessing Residence terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah terdapat kamar mandi, ruang tengah lengkap dengan televisi dan antena lokal, kulkas tanpa isi yang sangat bersih dan area dapur lengkap dengan bak cuci piring. Semua perabotnya sepertinya masih sangat baru dan bersih. Handuk mandi dan air mineral dapat kita temukan di meja yang terletak di bawah tangga kamar. 









Ruang tidur terletak di lantai atas dengan tempat tidur double size dan satu meja kecil di samping tempat tidur. Di lantai atas juga terdapat satu set meja dan kursi yang sangat nyaman digunakan untuk bekerja. Desain lantai atas juga tidak kalah unik karena terdapat dua ruangan (besar dan kecil) seperti panggung kosong yang entah kegunaannya untuk apa. Untuk ruangan yang berukuran kecil saya gunakan untuk sholat. Sedangkan ruangan yang besar menurut suami saya ukurannya sangat sesuai dengan ukuran kasur double size. Mungkin seharusnya kasurnya terletak disana. Poin plus nya adalah, jika kita kesini beramai-ramai dengan keluarga, maka ruangan kosong ini dapat diberi extra bed untuk tempat tidur anggota keluarga lainnya.





Poin plus lainnya adalah sangat mudah menemukan colokan listrik di seluruh area ruang kamar di OYO 204 Blessing Residence, sehingga mempermudah untuk yang menginap namun harus menyelesaikan berbagai pekerjaan. 

Secara keseluruhan kami cukup nyaman menginap disini, karena kondisi kamarnya yang sangat bersih walaupun tergolong bugdet hotel dan berada satu atap dengan kos-kosan. 

Beberapa tips yang dapat saya bagi untuk teman-teman mama-mama yang akan menginap disini:

1. Hati-hati dengan anak tangga kamarnya.
Untuk mama-mama dengan anak usia toddlers seperti saya, anak tangga adalah hal yang menyenangkan bagi anak. Namun, menurut saya anak tangga di ruangan kamar ini agak curam untuk anak kecil dengan celah tangga yang cukup lebar. Aliyah selalu kami temani saat akan naik turun. Namun saat Aliyah kami rasa sudah cukup cakap, maka saya akan menunggunya turun di ujung bawah anak tangga. 





2. Hati-hati dengan pagar pembatas di lantai dua
Pagar pembatas di lantai dua berjarak cukup lebar antara satu tiang dengan tiang lainnya. Aliyah dengan usia 3,5 th dan berat 13,5 kg cukup untuk melewati pagar pembatas tersebut.

3. Membawa termos air panas atau pemanas air
Saya agak kesulitan saat ingin membuatkan Aliyah susu karena tidak membawa termos dan pemanas air dan di ruangan penginapan juga tidak tersedia pemanas air. Saya perlu turun kebawah, ke dapur kos-kosan untuk memasak air panas.

4. Membeli persediaan makanan sebelum ke penginapan.
Berhubung penginapannya terletak di dalam cluster dan perlu berkendara jika ingin keluar membeli sesuatu, maka sebaiknya kita membeli lebih dulu persediaan makanan yang dibutuhkan seperti air mineral, snacks, buah, dll. 



5. Gunakan jasa transportasi online untuk order makanan
Jika teman-teman mama-mama kesulitan untuk keluar membeli makanan, menggunakan jasa trasnportasi online untuk membeli makanan merupakan salah satu keputusan yang tepat. Beragam pilihan restoran tersedia di sekitar lokasi penginapan. Saat makan malam kami memutuskan untuk memesan chinese food di area G-Walk Surabaya via transportasi online, dan sarapan di pecel di Pasar Segar Citraland (untuk ke pasar segar dapat dijangkau dengan berjalan kaki).




Jika teman-teman mama-mama mempunyai keperluan di daerah Surabaya Barat dan berencana menginap dalam waktu lama, OYO 204 Blessing Residence ini salah satu rekomendasinya, mengingat harga yang ditawarkan sangat terjangkau untuk standar kawasan elit di Surabaya Barat. Untuk jarak tempuh menuju OYO 204 Blessing Residence tergolong 'lumayan' jika ditempuh dari beberapa lokasi transportasi utama, seperti bandara, terminal dan stasiun.

Berikut kisaran jarak tempuh menuju OYO 204 Blessing Residence:
  • Dari rumah saya di daerah pinggiran Sidoarjo 36 km
  • Dari Bandara Internasional Juanda Surabaya 32 km
  • Dari Terminal Bungurasih Surabaya 20 km
  • Dari Stasiun Surabaya Gubeng 16 km
  • Dari Pusat Kota Surabaya (Monumen Bambu Runcing) 15 km                                                  
Di sisi lain, karena berada di kawasan Citraland Surabaya Barat, kita tidak akan kesulitan untuk berwisata kuliner dan mencari hiburan di sekitar penginapan (dengan catatan tetap memerlukan kendaraan untuk keluar cluster karena area Citraland yang sangat luas). 

Penginapan ini sangat dekat dengan:
  • Pasar Segar Citraland Surabaya
  • Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya
  • Ciputra Waterpark
  • Universitas Ciputra
  • Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
  • G-Walk Surabaya
  • Lopp Surabaya
  • National Hospital Surabaya
  • Supermall Pakuwon Surabaya
  • Lenmarc Mall Surabaya
Sangat mudah menemukan OYO 204 Blessing Residence di google maps untuk panduan perjalanan kita. Untuk memesan kamar di OYO 204 Blessing Residence dapat melalui aplikasi OYO Rooms atau berbagai aplikasi travelling/penginapan dengan beragam harga di kisaran Rp 250 ribu- Rp 350 ribu (tanpa promo). Saya sendiri dapat harga promo di Rp 170 ribu, hehehe. 

Bagaimana dengan weekend teman-teman mama-mama? Ada yang juga punya pengalaman menginap di OYO 204 Blessing Residence? Yuk share di sini :)

Semoga sharing saya kali ini bermanfaat ya!

Happy Weekend!




BUKU REAL MOM REAL JOURNEY: PERJALANAN SEBAGAI SEORANG IBU YANG SEBENARNYA

| on
February 26, 2019


REAL MOM REAL JOURNEY

Halo!

Masih ingat dengan rencana saya untuk lebih banyak membaca tahun ini? Rencana tersebut (yang semoga bisa saya lakukan dengan konsisten :')) saya mulai dengan membaca sebuah buku karya Elvina Lim Kusumo, founder dari IMC (IndonesiaMontessori.Com), yang ternyata saya pun sudah subscribe IMC sejak lama dan baru sadar setelah melihat buku ini :'). Dan buku ini sebenarnya bukan buku baru juga, sudah terbit sejak tahun 2017 yang lalu. Awalnya saya kurang begitu ngeh dengan penulisnya, saya tertarik membaca karena judulnya "Real Mom, Real Journey". Ga tau kenapa buku-buku tentang kehidupan mama-mama zaman sekarang sangat menarik bagi saya. Mungkin karena saya butuh referensi bahwa kehidupan ibu itu tidak ada yang mudah untuk dijalani, namun pada saat bersamaan dapat memberi bahagia dan pengalaman yang sangat berarti secara personal.

Kembali ke buku Real Mom Real Journey, buku ini saya pinjam, iya PINJAM! Saya pinjam dari salah satu peminjaman buku online di Surabaya, @pinjambukuanakdarrel beserta satu buku lain, satu buku untuk Aliyah dan satu mainan untuk Aliyah. Tentang @pinjambukuanakdarrel akan saya bahas setelah postingan ini yaa InsyaAllah.

Buku Real Mom Real Journey menceritakan kehidupan Elvina Lim Kusumo sebagai ibu rumah tangga dengan satu anak balita yang tinggal di Amerika (saat ini Elvina tinggal di Singapura-Jakarta), yang notabene jauh dari sanak keluarga. Kehidupan Elvina selayaknya kita para ibu rumah tangga di Indonesia yang tanpa ART. Sehari-hari mengerjakan berbagai pekerjaan rumah sendiri, sambil berkegiatan dengan anak balita nya melalui pendekatan Montessori. Elvina jatuh cinta pada pendekatan Montessori sampai ia mengambil sekolah khusus Monstessori di Amerika. Salah satu yang saya suka dari gaya bercerita Elvina ialah dia tidak meghakimi dan merasa bahwa gaya mengasuhnya adalah yang paling benar. Elvina menjelaskan diawal bahwa setiap ibu punya latar belakang yang berbeda dan jago di bidangnya masing-masing. Tidak ada ibu yang ideal karena ibu yang ideal menurutnya adalah sebuah ilusi (saya suka poin ini!) Bahwa setiap ibu diberi karunia talenta yang berbeda-beda olehNya. Ada yang jago masak, jago di bidang financial planner, ada yang jago coding (coding ya! bukan kode! :P), ada yang kreatif dengan karya DIY nya, dll. 

Dari sini saya belajar menerima diri sendiri bahwa iya ya, saya gak bisa kalau ingin mahir di segala bidang. Saya cuma bisa melakukan yang terbaik semampu saya, mencoba memahami lebih dalam saya cukup cakap di bidang apa dan fokus disana. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stress saya sehari-hari. Penerimaan terhadap diri sendiri is the point!


Di buku ini terdapat empat bagian utama. Bagian pertama tentang Elvina's Journey, kisah Elvina sebagai seorang ibu dan menjalani kehidupan motherhoodnya di Amerika lengkap dengan suka dukanya namun, tetap selalu berusaha berpikir postif dan memandang sesuatu dan perspektif yang berbeda (positive perspective). Di setiap akhir sub-bagian ada halaman RMRJ Diary yang mengajak kita untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan tema bahasan di sub-bagian tersebut sesuai dengan perspektif kita. Lalu ada RMRJ Challenge yang mengajak kita untuk challenge diri sendiri sesuai dengan tema bahasan di sub-bagian tersebut.

Salah satu challenge yang saya coba lakukan:

" I dare you NOT to compare yourself with other mothers. STOP comparing ourselves with other mothers. Everyone has their own talents, backgrounds, purposes, motivations, and unique! Pursue your own talents and passions instead"- Elvina Lim Kusumo

Di bagian kedua, ada 19 ibu yang menceritakan kisah perjalanan mereka sebagai seorang ibu. Sangat banyaakk hal yang saya perlajari dari bagian kedua ini. Bahwa ternyata setiap perjalanan seorang ibu selalu memiliki ceritanya masing-masing. Every mom has their own struggle. Tidak ada cerita yang menghakimi. Ada ibu yang sekian tahun setelah menikah baru bisa memiliki anak. Ada ibu yang divonis kanker ketika berencana memiliki anak kedua, dan anak pertamanya pun masih berusia balita. Ada ibu bekerja yang harus resign karena tidak punya rejeki jodoh untuk menitipkan anaknya di daycare. Ada ibu rumah tangga yang merupakan GBS survivor (Guillain Barre Syndrome) sehingga tidak yakin bagaimana nanti ia bisa merawat anaknya, dan ternyata bisa! Dan masih banyak kisah inspiratif lainnya. Membaca buku ini membuat kita tidak sempat lagi mengeluh dengan kehidupan yang kita jalani karena diluar sana masih banyak kisah perjuangan yang sangat luar biasa. Pesan dari kisah-kisah tersebut adalah tetap lakukan appaun yang terbaik semampu kita dan jangan menyerah :)


Motherhood Lifehack adalah bagian ketiga dari buku ini. Berisi tentang tips-tips kehidupan ibu rumah tangga dari Elvina seputar kebersihan rumah, dapur,  dan travelling bersama bayi dan balita. Tips-tips nya menurut saya dapat membantu kita lebih santai dalam menjalani hari-hari sebagai ibu rumah tangga :)

Nah di bagian keempat ada 10 permainan Mosntessori yang dapat kita buat sendiri dari bahan-bahan yang ada di rumah sekaligus keterangan untuk stimulasi apa saja permainan-permainan tersebut. 


Secara keseluruhan buku ini Alhamduillah memberi manfaat bagi saya. Banyak hal yang saya pelajari dari buku ini, mulai dari belajar menerima diri sendiri, belajar untuk lebih bersyukur, lebih memahami Aliyah lagi, termasuk juga belajar tentang pendekatan Monsessori (karena sebelumnya saya kalau bikin mainan ga pake mikir pakai pendekatan apa :')) Salah satu buku yang perlu dibaca oleh kaum mama-mama milenial zaman sekarang. 

Anyway, ada yang sudah baca bukunya juga ga? Sharing yuk :)

Judul Buku: Real Mom Real Journey, and other motherhood stories
Penulis:Elvina Lim Kusumo
Penerbit:PT Bentang Pustaka (B First)
Tebal buku: 200 halaman
Harga: Rp 60,000 (kisaran)

Semoga sharing saya kali ini bermanfaat ya!

Selamat membaca!


TIPS MENJALANKAN USAHA KULINER BERSAMA RALALI.COM

| on
February 12, 2019

Halo!

Di blog post sebelumnya, saya sempat bercerita bahwa di tahun 2019 ini sangat banyak resolusi yang ingin saya lakukan. Salah satunya adalah menjadi lebih produktif, termasuk mengembangkan usaha kuliner yang keluarga kami jalankan sejak hampir 2,5 tahun lalu. Sejak memutuskan untuk resign dari kerja kantoran dan menjadi ibu rumah tangga, saya membantu adik dan Ibu berjualan pastel.

Awalnya, kami tidak berniat untuk memperjualbelikan pastel andalan buatan Ibu. Namun, setiap kali ibu membuatnya, terutama saat ada tamu yang berkunjung ke rumah kami, pastel buatan Ibu saya selalu dirindukan oleh teman-teman jika lama tidak berkunjung ke rumah. Pastel buatan Ibu memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan pastel pada umumnya di pasaran. Kulit pastel Ibu cukup renyah, dengan kombinasi isian daging sapi cincang, wortel, kentang, soun, dan telur, dan cocolan saus sambal resep sendiri. 

Alhamdulillah, usaha pastel berjalan dengan baik dimulai dengan orderan yang diterima sedikit-demi sedikit via whatsapp dari teman-teman. Lalu, kami mulai membuat brand dengan logo ikonik, dan memanfaatkan kemudahan era digital saat ini. Kami pun mulai memasarkan pastel kami secara online via instagram. Iya, pastel kami pastel online, dengan sistem delivery order :))  Alhamdulillah orderan dari para sis-sis dan kakak-kakak semakin banyak, sampai membuat tidak lagi sempat tidur karena saat itu kami belum mempunyai freezer untuk penyimpanan. 


USAHA PASTEL KAMI
Seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah nama pastel kami semakin dikenal. Kami pun mulai berinovasi dengan membuat pilihan isian daging ayam sebagai alternatif pilihan selain isian daging sapi cincang. Kami mulai berani menyicil freezer untuk penyimpanan yang cicilannya disisihkan dari keuntungan penjualan, Alhamdulillaah....

Sewajarnya sebuah bisnis, tentu juga kami mengalami naik dan turun. Tidak jarang saya dan adik juga berselisih karena berbeda pendapat dalam usaha ini. Adik saya orang yang sangat telaten dan sedikit saklek soal proses memasak. Saya pun memilih untuk menyerahkan sepenuhnya urusan dapur dan produksi kepada adik. Sedangkan saya kebagian mengurusi penjualan, promosi dan mencari alternatif supplier bahan baku yang menawarkan harga yang lebih rendah demi untung yang lebih besar. Alhamdulillah cara ini berhasil, kami jadi jarang berselisih, bahkan sering berdiskusi. Apalagi kalau saya sedang kebagian tugas untuk cari-cari barang atau bahan baku yang dibutuhkan. 

Nah, resolusi bisnis kami di tahun 2019, ini kami berniat untuk mengembangkan usaha kuliner kami. Kami berencana membuat proposal bisnis untuk mengajak teman-teman menjadi investor kecil-kecilan, mendaftar ke aplikasi transportasi online untuk mempermudah delivery service, sampai mencoba mencari tempat untuk penjualan secara offline termasuk bagaimana packaging jika dimakan langsung dan berbagai perintilan lainnya. Salah satu yang sering kami lakukan untuk riset berbagai perintilan yang kami butuhkan adalah dengan browsing, scrolling, browsing, scrolling, and repeat karena hidup di zaman era digital seperti sekarang sangat mudah mencari apa yang kita perlukan tanpa perlu pindah dari sofa nyaman di rumah. 



Informasi yang terbaru yang saya dapatkan adalah, ada sebuah platform e-commerce terbaru yang ditujukan untuk para pemilik usaha untuk mendapatkan berbagai kebutuhan usahanya dengan harga grosir, yaitu Ralali.com

Tentang Ralali.com

Ralali.com adalah platform belanja kebutuhan bisnis pertama di Indonesia dengan konsep online B2B (Business to Business) Marketplace
"Ralali.com sedikit berbeda dengan e-commerce lain yang kebanyakan konsepnya adalah Business to Customer."
Berdiri sejak tahun 2014, Ralali.com telah memiliki 11.000 vendor yang terpercaya, dengan 135.000 pelanggan dan 250.000 produk yang tersedia. Sebanyak 2 JUTA pengunjung dari seluruh penjuru Indonesia mengunjungi website Ralali.com setiap bulannya (sumber: www.ralali.com/tentangkami)

Di Ralali.com para seller dan buyer yang notabene adalah pengusaha,  dapat memperoleh kemudahan untuk bertransaksi jual beli melalui teknologi dan fitur dari Ralali.com sehingga proses bisnis menjadi jauh lebih mudah, aman dan transparan.


Kenapa sih harus bisnis di Ralali.com?

Jadi menurut saya, berjualan ataupun membeli barang di Ralali.com sangat menarik karena saya, sebagai pemilik usaha yang mencari bahan baku untuk usaha pastel saya, katakan saja tepung terigu misalnya, dapat berhubungan langsung dengan pemilik usaha sembako yang berjualan tepung terigu di Ralali.com. Kebayang dong, berapa waktu dan biaya yang bisa saya hemat daripada saya harus berkeliling kota mencari-cari supplier tepung terigu. 


"Jauh lebih efisien dan aman bagi saya bertransaksi via Ralali.com karena Ralali.com memiliki tiga prinsip dasar, yaitu: credible, reliable, dan relationship."

Oh iya, di Ralali.com bahkan tersedia juga berbagai kebutuhan perlengkapan usaha kita, seperti frezeer, oven, dll untuk usaha kuliner!

sumber: www.ralali.com



Apa saja fitur di Ralali.com yang dapat membantu kita untuk mengembangkan usaha?

  • Kolom Kategori
Pada kolom kategori kita dapat dengan mudah mencari barang sesuai dengan kategori usaha kita. Cukup banyak kategori yang dapat kita temukan di Ralali.com mulai dari Agriculture & Food, Automotive & Transportation, Horeca  (Hotel, Restaurant, Cafe), Industrial Parts, dll.

Fitur kategori di www.ralali.com

Disini kategori tepung terigu yang saya cari berdasarkan jenis usaha saya termasuk dalam kategori Agriculture & Food.


  • Business Innovation Group
Di fitur ini kita dapat dengan mudah mencari produk dengan kategorisasi khusus. Misalnya BIG Resto yang mempermudah kita mencari produk dengan kategorisasi khusus kuliner. Tidak hanya tentang produk, di business innovation group kita juga dapat memperoleh infomasi tentang promo dan event terbaru dari sesama pengusaha horeca lainnya, belajar dari cerita inspirasi pengusaha kuliner sukses dan memperoleh rekomendasi brand produk terbaik pilihan Ralali.com

sumber: www.ralali.com
  • Ralali Quotation
Nah, kalau fitur quotation ini dapat membantu kita menemukan produk yang ingin kita cari dengan spesifikasi tertentu secara mudah dan cepat. Kita tinggal mengisi kolom produk sesuai dengan kebutuhan kita beserta dengan jumlah yang dibutuhkan. Nantinya quotation kita akan muncul di halaman depan Ralali.com, jadi akan sangat mudah dibaca oleh para supplier produk yang kita cari. Kita juga akan memperoleh notifikasi jika ada supplier yang mempunyai produk sesuai dengan quotation kita. Seru ya!

sumber: www.ralali.com
  • Transaksi untuk biaya utilitas seperti pulsa, listrik, PDAM dan BPJS
Di dalam menjalankan suatu usaha, pasti tidak lepas juga dari biaya utilitas seperti pemakaian pulsa, listrik, PDAM dan bahkan BPJS. Di Ralali.com juga memberi kita kemudahan untuk melakukan transaksi terkait biaya-biaya tersebut. Jadi intinya, cukup dengan satu platform tapi sudah bisa mencakup sebagian besar kebutuhan usaha kita :)


sumber: www.ralali.com


Transaksi pembelian listrik saya di Ralali.com

Memangnya ga mahal ongkirnya beli terigu kiloan via online di Ralali.com?

Kalau ada yang bertanya seperti ini, jelas jawabannya engga dong. Di Ralali.com banyak promonya termasuk potongan untuk ongkos kirim. Saya sebagai pengguna akun yang baru, langsung dapat promo Free Ongkir sampai dengan Rp 200 rb! Belum lagi potongan harga sebesar 20%! 
Contoh promo potongan ongkos kirim dari Ralali.com

Terus, pilihan jasa ekspedisi di Ralali.com juga sangat variatif. Tapi yang paling terjangkau adalah Ralali Kargo, yang menawarkan biaya ongkos kirim sangat murah. Dari Jabodetabek ke Surabaya, tempat saya saja, hanya dikenakan Rp 50 rb untuk 10 kg pertama. Murah ya!


TARIF ONGKOS KIRIM RALALI KARGO (sumber: www.instagram.com/ralalicom)

Dipikir-pikir biayanya sama seperti biaya transportasi saya kalau keluar rumah, tapi bedanya membeli via online jauh lebih menghemat waktu saya :)


Lalu, kalau daftar untuk menjadi seller bagaimana?

Berhubung Ralali.com adalah B2B Marketplace, jadi selain fitur untuk buyer, tersedia juga fitur untuk seller. Teman-teman mama-mama yang memiliki usaha sebagai supplier kebutuhan usaha, dapat mendaftar sebagai seller di Ralali.com di link berjualan di Ralali.com :)

Sudah kebayang ya semudah itu kita dapat mengembangkan bisnis di era digital seperti saat ini :) 

Nah, saya punya beberapa tips nih yang dapat saya bagi untuk teman-teman mama-mama yang punya resolusi bisnis di tahun 2019  ini dengan memulai usaha kuliner rumahan seperti saya dan adik :)

Tips Menjalankan Usaha Kuliner Rumahan:

1. Produk yang otentik

Setiap orang pasti mempunyai ciri khas atau kemampuan khusus dalam menciptakan sesuatu termasuk membuat makanan. Jadi bisa dicoba untuk diingat-ingat kita paling jago dalam membuat makanan apa, atau yang paling sederhana, apa masakan kita yang paling jadi favorit keluarga di rumah dan tidak ada duanya:)

2. Inovasi

Setelah menentukan produk yang akan kita buat, kita boleh sedikit berinovasi atas produk tersebut. Misalnya kita jago membuat dadar gulung, isian dada gulung umumnya adalah kelapa parut dengan gula merah. Nah, kita boleh berinovasi dengan mengganti isian kelapa parut dengan isian lain yang lebih kekinian misalnya keju, coklat, biskuit, dll :)

3. Uji coba

Sebelum kita memutuskan untuk menjual produk kita, ada baiknya kita lakukan uji coba lebih dulu. Kita bisa membuat dadar gulung dengan berbagai macam isian dan menawarkan ke keluarga, tetangga, dan teman untuk mencobanya dan minta feedback dari mereka apa yang harus ditingkatkan dari dadar gulung buatan kita :)

4. Konsisten dan pantang menyerah

Usaha kuliner dapat dibilang usaha selalu mempunyai peluang yang sangat besar untuk memulainya. Namun, di balik itu semua, usaha kuliner juga usaha yang paling melelahkan karena banyaknya proses yang harus dikerjakan. Belum lagi kalau terkendala takut keburu bahan-bahan jadi basi sehingga harus cepat-cepat dikerjakan. Oleh karena itu, konsistensi dan pantang menyerah sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha kuliner. Konsisten dan pantang menyerah juga sangat diperlukan  saat grafik usaha kita sedang turun, agar kita dapat cepat mencari jalan keluar untuk kembali meningkatkan grafik usaha kita :)

5. Cari partner untuk bekerja sama

Pada hakikatnya, manusia yang dikenal sebagai mahluk sosial. Jadi kita akan selalu butuh partner dalam melakukan apapun, termasuk juga dalam menjalankan usaha. Partner dapat membantu kita memberi sudut pandang lain tentang usaha yang dijalankan. Partner juga bisa membantu kita dalam proses produksi. Tidak harus langsung merekrut karyawan, tapi bisa dimulai dengan berpartner dengan anggota keluarga yang mempunyai passion yang sama. 

6. Bagi jobdesc dengan partner

Walaupun mempunyai passion yang sama, ada baiknya antara kita dan partner mempunyai pemisahan jobdesc yang cukup jelas untuk menghindari sering terjadinya selisih pendapat antara kita dan partner. 

7. Cari info sebanyak-banyaknya tentang produk yang serupa dengan produk kita di pasaran

Informasi tentang produk yang serupa dengan produk kita di pasaran dapat kita gunakan sebagai bahan untuk pengembangan produk kita selanjutnya. Intinya, kita belajar menemukan apa sih ciri khas produk kita jika dibandingkan dengan produk serupa yang lain.

8. Up to date terhadap permintaan pasar

Di era digital saat ini, ada baiknya kita pintar-pintar menyesuaikan produk kita dengan permintaan pasar. Tidak melulu tentang inovasi produk itu sendiri, tapi bisa dengan cara kita berjualan, misalnya seperti yang awalnya kita jualan secara offline kemudian mulai menjual secara online. Yang awalnya pembeli datang ke rumah, kita yang datang ke rumah pembeli dengan sistem delivery order

9. Promosi

Promosi adalah nyawa bagi sebuah usaha. Saat memulai menjalankan usaha kuliner, jangan ragu untuk mempromosikan produk kita ke keluarga, tetangga, teman dan lingkungan sekitar, kalau perlu minta bantuan mereka juga untuk mempromosikan produk kita ke orang lain. Mungkin bisa saja mereka belum membeli diawal, tapi dari mereka kita bisa mendapat orderan dari hasil promosi mouth to mouth para keluarga, tetangga, dan teman ke orang lain. Nah, kalau usaha yang kita jalankan secara online, jangan lupa untuk rajin mengupdate akun media sosial usaha kita dengan foto-foto produk yang menarik. Fast response terhadap komentar dan chattingan juga perlu dilakukan agar calon customer kita merasa puas. Alternatif promosi lainnya juga bisa melalui endorsement food selebgram atau food blogger/youtuber :)

10. Jaga nama baik usaha kita

Menjaga nama baik merupakan salah satu poin yang penting juga dalam menjalankan usaha kuliner. Aspek yang harus kita perhatikan tidak hanya sekedar rasa yang enak tapi juga mencakup kebersihan, tampilan produk, respon kita terhadap komplain customer, kecepatan pelayanan/pengiriman, solusi kita sebagai penjual saat produk tidak sesuai/ saat terjadi keterlambatan pengiriman, dan lain-lain. Kalau kita sudah berusaha memberi yang terbaik, menjaga nama baik usaha kita, InsyaAllah customer dari repeat order akan selalu datang :)


11. Memilih supplier yang tepat

Berhubung kita menjalankan usaha kuliner, memperhatikan suplai bahan baku untuk produk kita juga sangat penting. Terkadang, ada beberapa menu makanan yang sangat tricky dan membuat kita lebih picky dalam memilih bahan baku. Misalnya, kita mengganti merek terigu yang biasa kita pakai dengan merek lain. Tidak jarang perubahan tersebut dapat membuat tekstur makanan yang kita buat menjadi berbeda. Ujung-ujung dapat mempengaruhi kualitas produk kita nantinya. Memilh supplier dapat kita lakukan dengan mudah di era digital seperti saat ini dengan bantuan Ralali.com :)


Demikian beberapa tips yang dapat saya bagi untuk teman-teman mama-mama yang ingin mulai menjalankan usaha kuliner rumahan. Semoga beberapa tips diatas dapat membantu teman-teman mama-mama ya! :)



Jangan lupa juga untuk download aplikasi Ralali.com di app store/playstore untuk kemudahan bisnis kita :) Untuk info dan update terkini tentang Ralali.com,  bisa teman-teman akses di situs resmi Ralali.com dan akun media sosial Facebook Page Ralali.com ,Instagram @ralalicom ,serta Twitter @ralalicom

Semakin yakin ya kalau bisnis itu gampang? Yuk, mulai sekarang! Ini saatnya untuk resolusi bisnis 2019!

Semoga bermanfaat ya!

Selamat berbisnis!