TOILET TRAINING SEJAK DINI

| on
April 06, 2018

TRAINING POTTY

Halo!

Beberapa hari belakangan kami sekeluarga kedatangan saudara dari Solo. Kakak sepupu saya datang dengan dua anak laki-laki nya Daffa 8 tahun dan Arsa 6 bulan. Mereka menginap di rumah orangtua saya. 

Sejak beberapa waktu lalu saya sudah kepikiran untuk menulis tentang toilet training, dan semakin yakin untuk menulisnya di blog sejak bertemu Arsa. Arsa bayi 6 bulan yang sudah terbiasa tidak memakai popok saat siang hari. Memangnya bisa? Iya In Syaa Allah bisa :) Kakak sepupu saya yang membiasakannya. Bagaimana caranya? Setiap kali Arsa terbangun dari tidur (tidur siang) kakak sepupu saya akan membawa Arsa ke kamar mandi untuk pipis. Apakah langsung pipis saat itu juga? Belum tentu sih.Tapi tetap ditunggui sampai pipis. Mungkin hampir sekitar 3-5 menit. Biasanya Arsa pipis. Kalau pun ternyata tidak, kakak sepupu saya akan mencoba lagi setelah beberapa menit, dan Arsa ternyata benar-benar pipis. Hihi. Memang belum bisa dilihat hasilnya saat ini, namun dengan cara seperti itu In Syaa Allah Arsa bisa selesai toilet training lebih cepat :) Siapa tahu cara seperti ini bisa juga dicoba Ibu di rumah :)

Lalu bagaimana dengan cerita toilet training Aliyah? Alhamdulillah Aliyah saat ini sudah tidak pakai popok sama sekali, kira-kira sejak usia 2 tahun 4 bulan. Sebelumnya Aliyah pakai popok hanya saat bepergian. Bagaimana awalnya mengajari Aliyah toilet training? Saya sebenarnya tipikal Ibu yang kurang telaten. Dalam hal hal mengganti popok basah pun, saya kurang telaten hehehe. Oleh karena itu saya memutuskan untuk mengurangi pemakaian popok sekali pakai pada Aliyah, supaya saya lebih rajin mengganti popok, sekaligus bisa sedikit lebih berhemat ;D. 


CLOTH DIAPERS GLAD BABY

Saat Aliyah usia 10 bulan, saya mengganti popok sekali pakai dengan cloth diapers (popok kain). Seingat saya merek yang saya gunakan Glad Baby, karena lapisan luarnya tidak terlalu tebal, terlepas dari innernya, jadi mudah sekali dicuci. Selebihnya saya membiarkan Aliyah memakai celana biasa, sambil mengompol di tempat tidur, karpet, di lantai bahkan di kursi sofa :D 

Ribet amat ya? Iya benar-benar ribet sekali, tapi dengan cara seperti ini saya dapat mengetahui jam berapa saja persisnya waktu untuk Aliyah pipis. Saya jadi mengerti ritmenya. Saat bangun pagi saya selalu mengajak Aliyah ke kamar mandi untuk pipis. Lalu siang hari di sela-sela waktu main (biasanya sampai beberapa kali tergantung udara, jika udaranya sedang dingin Aliyah bisa bolak balik ke kamar mandi dan malam hari sebelum tidur). Kecolongan Aliyah mengompol pun mulai pelan-pelan berkurang. Sedangkan untuk pup, saya belajar membaca ekspresi Aliyah sedang ngeden atau tidak, haha.

Semakin besar, intensitas Aliyah pipis pun semakin berkurang. Lalu jika anak mengompol apakah rumahnya tidak bau pesing? Ya sesekali. Paling tidak kita berusaha jaga kebersihan untuk tetap bisa dipakai sholat :) 

Alhamdulillah sampai saat ini jika ingin pipis atau pup Aliyah akan selalu bilang, atau kadang jika Aliyah terlalu asyik main, dia hanya sekedar menggoyang-goyangkan kakinya. Saat itu saya mengerti Aliyah sedang kebelet hihi. Sesekali juga masih kecolongan saat tidur Aliyah mengompol mungkin pas mimpi ke toilet :D. Nah supaya kasurnya tidak bau pesing Ibu bisa pakai seprai waterproof dan di lapisi lagi dengan kain seprai biasa :) 

Di rumah saya menyediakan training potty untuk Aliyah. Training potty nya saya beli yang bergambar tokoh kartun favorit Aliyah, Hello Kitty. Jadi tiap kali ingin pipis, Aliyah selalu ingat training potty nya, "Ma, pipis, di Titi ma" gitu hihi. Saat sedang bepergian, di mall misalnya, saya akan melihat kebersihan toilet nya lebih dulu. Jika cukup bersih, saya lap dudukannya lebih dulu dengan tisu basah (ada juga cairan antiseptik khusus dudukannya toilet), lalu Aliyah duduk untuk pipis. Jika toiletnya kurang bersih, saya memilih toilet jongkok dengan posisi Aliyah pipis berdiri. 

Basicly, memulai toilet training sebaiknya dilakukan sejak usia dini karena sedikit banyak berkaitan dengan kebiasaan. Bisa dimulai dengan pelan-pelan mengurangi pemakaian popok sekali pakai. Pada Aliyah, saat Aliyah tidak memakai popok dan mengompol, otomatis Aliyah akan merasa kurang nyaman dengan celananya yang basah. Aliyah jadi peka terhadap keadaaan basah atau kering. Mengerti konsep basah atau kering juga salah satu tahapan tumbuh kembang anak (saya baca di buku sih :)). Lalu bagaimana memulai untuk anak usia toodlers? Kurang lebih sama, kita bisa coba untuk tidak memakaikan anak popok sekali pakai. Di awal mungkin anak akan mengompol, nah saat itu kita bisa memberi pengertian ke anak "Jika ingin pipis bilang sama Ibu ya, nanti Ibu antar ke kamar mandi/toilet. Pipisnya di kamar mandi/toilet". Usaha anak untuk belajar terbiasa plus kesabaran Ibu, In Syaa Allah membuahkan hasil :)

Semoga cerita saya bisa membantu Ibu yang akan atau sedang mencoba toilet training yaa. 

Semoga sharingnya bisa memberi manfaat :)

Oh iya, kalau Ibu punya pengalaman berbeda yuk feel free share di comment :)

Have a nice day!


Ssst... jangan menyerah ya Bu, kalau Ibu merasa lelah, tenang Ibu tidak sendirian,  saya juga cukup sering mengepel lantai, mencuci seprai, karpet bahkan sofa :)





Be First to Post Comment !
Post a Comment