Showing posts with label OYO. Show all posts
Showing posts with label OYO. Show all posts

MENJELAJAH EKSOTISME BANYUWANGI LEBIH HEMAT DENGAN OYO HOTELS INDONESIA

| on
December 06, 2019

Halo!

Masih segar di dalam ingatan saya ketika bertahun-tahun yang lalu, saat mudik lebaran bersama keluarga ke Banyuwangi untuk mengunjungi orangtua dari Bapak. Jalur pantai utara selalu menjadi pilihan Bapak setiap kali kami mudik ke Banyuwangi. Indahnya cahaya lampu PLTU Paiton di malam hari, putihnya pasir di sepanjang pantai di Situbondo, kokohnya ribuan pohon jati di sepanjang hutan Baluran yang terletak di antara jalur Situbondo - Banyuwangi menjadi pemandangan yang sangat memanjakan mata dan membuat kami selalu rindu untuk pulang. 

"Bertahun-tahun kemudian, Kota Banyuwangi mulai banyak berubah. Banyuwangi mulai membuka diri dengan menunjukkan segala keindahan alam yang dimiliki kepada khalayak."

Teringat  saat  saya, suami dan Aliyah berkesempatan untuk kembali berkunjung ke Banyuwangi di bulan Oktober tahun 2017 yang lalu. Awalnya dengan niat menyambangi kakak ipar yang kebetulan menetap di Banyuwangi dan berujung kami diajak berwisata mengunjungi beberapa tempat di Banyuwangi. Diantaranya adalah Taman Nasional Baluran, Air Terjun Telunjuk Raung, dan Hutan Pinus Songgon. Senangnya bukan main! Selain karena bisa quality time  bersama keluarga,  Taman Nasional Baluran yang hanya saya lewati bertahun-tahun, akhirnya bisa saya kunjungi kali ini. 

Tentang Taman Nasional Baluran

Africa Van Java, begitu julukan untuk Taman Nasional Baluran. Luasnya area padang savana dengan berbagai macam satwa liar di dalamnya membuat Taman Nasional Baluran pantas dijuluki sebagai Africa Van Java. Monyet ekor panjang, banteng, rusa, ular, kerbau dan merak menjadi penghuni tetap di taman yang namanya diambil dari nama Gunung Baluran ini.


Memerlukan waktu tempuh selama kurang lebih 1 jam 30 menit dari tempat kami di Rogojampi untuk sampai di Taman Nasional Baluran. Berangkat dari rumah menjelang siang hari, membuat kami tiba di Taman Nasional Baluran saat matahari sedang terik-teriknya. Kondisi jalan di dalam taman yang penuh bebatuan tidak membuat kami menyerah.  Keringat yang menetes tidak menjadi penghalang kami untuk menikmati indahnya Taman Nasional Baluran.


Sepanjang jalan kami bertemu dengan kelompok-kelompok kera yang setengah kelaparan. Dan sesampainya di pos pertama, MasyaAllah, meski cuaca terik, tetapi keringat kering terkena angin sepoi-sepoi. Gagahnya Gunung Baluran terlihat jelas dengan mata telanjang. Interaksi dengan monyet ekor panjang yang liar, membuat kami belajar untuk peka dan peduli dengan mahluk lain ciptaanNya.



Sejenak berhenti di titik Savana Bekol untuk mengabadikan momen, kami kembali melanjutkan perjalanan ke pantai yang terletak di ujung Taman Nasional. Adalah Pantai Bama, dengan pasirnya yang putih dan deru ombak yang memanjakan telinga.  Aliyah sempat bermain ayunan, meski sesekali digoda oleh si monyet ekor panjang. Ada satu warung yang menjual beberapa cemilan, toilet dan mushola di pantai Bama. Kami tidak berlama-lama karena matahari mulai menjorok ke barat.


Meski tidak lama, namun perjalanan ke Taman Nasional Baluran kali ini membekas dalam ingatan :) Suasana taman dan pantai seindah ini tidak bisa kami dapatkan di kehidupan sehari-hari yang dilalui di tengah kebisingan kota metropolitan. Kali lain, kami akan datang lebih pagi dengan membawa bekal makanan untuk kami, sekaligus untuk teman baru kami, si monyet ekor panjang.

Tentang Air Terjun Telunjuk Raung

Air Terjun Telunjuk Raung menjadi destinasi wisata pada hari kedua kami di Banyuwangi. Satu jam perjalanan kami tempuh dari Rogojampi untuk bisa sampai di Kecamatan Songgon, dimana lokasi Air Terjun Telunjuk Raung berada. Daerah Songgon yang berada di dataran tinggi membuat suhu disekitar lebih sejuk jika dibandingkan dengan suhu di Rogojampi ataupun di Kota Banyuwangi.


Sebelum turun ke bawah air Terjun, kami sempat menaiki rumah pohon dan berswafoto bersama. Tidak menyia-nyiakan kesempatan di alam terbuka seperti ini, saya mencoba menghirup dalam-dalam udara bersih yang masih sangat alami. Segar sekali rasanya.


Setelah dari rumah pohon, kami lalu turun menapaki anak tangga untuk menuju Air Terjun Telunjuk Raung. Berada di kaki Gunung Raung, air terjun yang sangat indah ini memang sekilas berbentuk seperti jari telunjuk. Air nya sangat jernih dan dingin. Meski cukup ngos-ngosan saat menuruni anak tangga sambil menggendong Aliyah,  rasanya terbayar dengan atmosfir alam yang tenang yang sangat jarang kami temui di kehidupan hiruk pikuk perkotaan.



Puas rasanya menikmati keindahan alam di Air Terjun Telunjuk Raung. Kali ini, karena kami datang lebih pagi, maka kami dapat menikmati pesona Air Terjun Telunjuk Raung tanpa perlu berbagi dengan pengunjung yang lain :))

Tentang Taman Pinus Songgon

Masih di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, dari Air Terjun Telunjuk Raung kami lalu melanjutkan perjalanan wisata ke Taman Pinus Songgon yang lokasinya tidak jauh begitu jauh dari Air Terjun Telunjuk Raung. Berbeda dengan dua lokasi wisata sebelumnya yang cenderung masih sangat alami, di Taman Pinus Songgon kita dapat menikmati keindahan alam hutan pinus sambil berswafoto di beberapa spot foto yang telah tersedia. 


Keponakan saya sempat mencoba flying fox dari satu tebing ke tebing lain di hutan ini. Sepertinya seru sekali. Sayangnya saya tidak mencoba karena Aliyah kukuh minta digendong oleh saya. Tidak banyak yang dapat saya lakukan di Hutan Pinus Songgon karena sambil menggendong. Padahal cukup beragam fasilitas yang disediakan di hutan ini. 

Bermain panahan, menaiki kuda atau mengendarai Jeep sambil mengitari hutan, sampai berkemah dan arum jeram tersedia di Hutan Pinus Songgon. Walaupun tidak banyak yang dapat saya lakukan kali ini, namun menikmati barisan pohon pinus di tengah udara sejuk yang masih alami menambah asupan 'vitamin' bagi jiwa dan pikiran saya.

"Ketiga destinasi wisata alam diatas hanya sebagian kecil dari destinasi wisata alam yang ada di Banyuwangi dan sekitarnya. Sebagian yang lain belum pernah saya, suami dan Aliyah kunjungi dan membuat kami penasaraan akan keindahan alam lain yang dimiliki oleh Banyuwangi."

Terngiang cerita orang tentang bagaimana indahnya blue fire di Kawah Ijen, indahnya pantai Plengkung, bercengkrama dengan para penyu di pantai Sukamade  atau bagaimana indahnya alam dan adat budaya di desa Osing, serta Taman Nasional yang belum sempat kami eksplor sepenuhnya.

Rasa penasaran ini membuat kami berencana untuk kembali mengunjungi Banyuwangi dalam waktu dekat, InsyaAllah :) Dan sepertinya kali ini kami akan menginap di hotel untuk menikmati atmosfir yang berbeda di Banyuwangi.

Hotel di Banyuwangi

Omong-omong soal hotel di Banyuwangi, saya masih sangat ingat ketika dulu saat setiap kali mudik di Banyuwangi, pilihan hotel untuk kami menginap tidak begitu banyak. Satu-satunya adalah sebuah hotel melati di seberang jalan rumah mbah. Dengan harga disekitar Rp 175,000 an semalam, dan cenderung naik di saat high season seperti lebaran, fasilitas di dalam hotel tergolong sangat sederhana. Kasur dengan tempat tidur seperti dipan, televisi dan kamar mandi ala kadarnya. Untuk memesan kamar pun harus dilakukan pada saat itu juga, tidak bisa booking jauh-jauh hari. Karenanya pernah kami sampai tidak kebagian kamar karena hotel benar-benar penuh di saat lebaran.

Beruntung di era digital seperti sekarang, semua semakin mudah untuk dilakukan, termasuk untuk memesan kamar hotel. Seiring dengan pertumbuhan Kota Banyuwangi yang semakin pesat, hotel-hotel di Banyuwangi dan sekitarnya pun semakin menjamur. Pengalaman tidak kebagian kamar hotel tidak akan terulang kembali. Apalagi dengan didukung oleh berbagai aplikasi digital, memesan hotel pun dapat dilakukan sewaktu-waktu.

Pengalaman Menginap di Hotel 

OYO Hotels Indonesia, adalah aplikasi favorit yang paling sering suami dan saya gunakan dalam memesan kamar hotel. Beberapa kali kami iseng staycation di beberapa hotel di Surabaya dengan memesan kamar via OYO. Salah satu pengalaman kami menginap adalah di OYO 204 Blessing Residence di daerah barat Surabaya. Interior kamar di OYO 204 Blessing Residence sangat instagramble. Meski OYO 204 Blessing Residence berada di kawasan elit Kota Surabaya, rate kami menginap saat itu hanya Rp 170,000 an. Murah ya :)

OYO 204 Blessing Residence



Saya tidak khawatir jika lupa membawa perlengkapan mandi karena menginap dengan memesan via OYO saya akan dapat hand & body wash, body lotion, sikat gigi beserta pasta giginya, dan dua botol air mineral.




Tentang OYO 

source: www.oyorooms.com

OYO Rooms umumnya dikenal sebagai OYO  merupakan jaringan layanan perhotelan dan hotel hemat yang berasal dari India. OYO didirikan oleh Ritesh Argawal di tahun 2013. OYO salah satu perusahaan yang berkembang dengan sangat cepat di dunia. OYO menduduki peringkat ke 6 dalam jaringan perhotelan, perumahan, dan perkantoran dunia.

source: www.oyorooms.com

Sampai sekarang OYO telah berkembang menjadi lebih dari 23,000 hotel yang tersebar di 800 kota di 18 negara di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 1000 hotel yang tersebar di 100 kota di seluruh Indonesia tersedia di jaringan OYO.

Memesan kamar hotel via OYO


Berdasarkan pengalaman pribadi kami, memesan hotel via OYO sangatlah mudah. Cukup masuk ke aplikasi OYO, mencari kota yang dituju, memilih hotel yang tersedia dan tanggal menginap yang diinginkan, pembayaran, dan selesai. Tahapannya sangat sederhana, bukan? :)

Pembayarannya pun dapat dilakukan via transfer atau bayar di tempat. Setelah memesan kamar, kita akan mendapatkan sms/email/WhatsApp konfirmasi atas pemesanan kamar yang kita lakukan.


Dan jika ternyata kita tiba-tiba berubah pikiran atau ada keperluan mendadak sehingga harus membatalkan pesanan hotel yang telah dilakukan, kita bisa langsung membatalkan saat itu juga via aplikasi OYO. 


Nantinya, kita akan menerima sms konfirmasi pembatalan sebagaimana sms konfirmasi saat kita melakukan pemesanan. Benar-benar sangat mudah rangkaian proses memesan atau membatalkan pemesanan kamar hotel via OYO.

Eh, tapi bukan hanya karena proses yang mudah yang menyebabkan kami cukup sering memesan kamar via OYO. Yang paling penting sebenarnya karena harga yang ditawarkan sangat terjangkau plus diskon promo yang gila-gilaan ;)) Ini lah salah satu yang menjadi penyebab mengapa suami saya sangat sering mengajak saya dan Aliyah untuk staycation dadakan :))

Promo teranyar dari OYO adalah diskon 70% untuk pemesanan kamar dimana saja. Tentu saja, saya dan suami tidak akan ketinggalan promo ini. Kami sudah berencana untuk menggunakannya ketika kami kembali berkunjung ke Banyuwangi nanti. 

Rencananya destinasi wisata kami di Banyuwangi dimulai dari yang terdekat lebih dulu, yaitu mengenal adat dan budaya Osing di Desa Wisata Osing, Kemiren. Jarak Desa Wisata Osing tidak begitu jauh jika kami berangkat dari daerah Rogojampi. Kami akan naik kereta seperti biasa dari Sidoarjo dan akan turun di Stasiun Banyuwangi Baru, Banyuwangi. Lalu kami akan melanjutkan perjalanan ke Desa Wisata Osing, yang hanya berjarak -/+ 6 km dari Kota Banyuwangi. 

Tentang Desa Wisata Osing Kemiren

Di Desa Wisata Osing kita bisa melihat bagaiamana kehidupan adat istiadat suku Osing, suku asli Banyuwangi. Di Desa Wisata Osing, Kemiren nantinya kami akan berkunjung ke beberapa anjungan dengan konsep miniatur rumah khas Osing yang dibangun di sebelah utara desa.

source: google.co.id

Lalu menyaksikan beberapa atraksi seni dan budaya seperti Barong Osing dan Tari Gandrung. Keduanya sering dipertontokan sebagai bukti seni dan budaya yang dimiliki oleh suku Osing.

source: google.co.id

Belum lagi Angklung Paglak, permainan musik yang dilakukan di atas gubuk setinggi 10 meter. Pertunjukan seni musik Angklung Paglak ini menjadi salah satu kebudayaan yang dilestarikan di Desa Adat Kemiren Banyuwangi hingga sekarang.

source: google.co.id

Dan berhubung suami saya penikmat kopi, maka menyaksikan bagaimana proses pembuatan kopi khas Osing yang masih tradisional dan terkenal dengan cita rasanya yang nikmat di Desa Wisata Osing juga menjadi salah satu daftar kunjungan kami.

source: google.co.id

Konon, kita tidak hanya sekedar menyaksikan  pembuatan kopi namun bisa langsung ikut praktek mengolah kopi mulai dari menyangrai, menumbuk biji kopi, menyaring bubuk kopi sampai cara menyajikannya.

Capital O 1065 Sahid Osing Kemiren

Karena kali ini kami berencana untuk menginap di hotel, maka kami mulai mencari hotel murah di Banyuwangi via OYO. Capital O 1065 Sahid Osing Kemiren menjadi pilihan kami untuk bermalam di Desa Kemiren. Capital O 1065 Sahid Osing Kemiren yang sangat asri, dengan desain kamar yang mengusung tema Indonesia rasanya sangat pas dengan tujuan destinasi wisata kami.

souce: www.oyorooms.com/id

souce: www.oyorooms.com/id

souce: www.oyorooms.com/id

Alam sekitar yang masih sangat asri khas pedesaan selalu menjadi favorit kami dalam memilih tempat wisata. Dengan harga normal Rp 321,429 an/ malam untuk kamar tipe deluxe, rasanya sangat worthy. Dan harga segitu belum di diskon 70%. Jadi kebayang kan, betapa hematnya memesan kamar dengan memanfaatkan promo dari OYO :)) Menang banyak lah pokoknya :))

souce: www.oyorooms.com/id

souce: www.oyorooms.com/id
Traveling Tips

Saya dan suami punya 5 tips sederhana saat akan melakukan sebuah perjalanan agar perjalanan kami lancar, dan pulang dengan rasa bahagia dan pikiran yang fresh. Berikut tips nya, siapa tahu bisa sedikit membantu teman-teman yang akan melakukan perjalanan :)



  1. Tentukan budget liburan. Bagi kami, menentukan budget untuk liburan sangatlah penting agar biaya liburan tidak mengganggu pos keuangan lain.
  2. Buat rencana liburan sesuai dengan budget sedetail mungkin. Dari besarnya budget yang telah ditentukan, maka selanjutnya kita dapat menyusun rencana liburan secara detail seperti akan berlibur kemana, menggunakan alat transportasi apa, lalu akan menginap dimana, sampai urusan kuliner dimana pun dapat dicatat :)
  3. Cek aplikasi OYO untuk referensi menginap hemat namun nyaman. Kita tentu sudah sama-sama tau kalau pilihan penginapan di OYO sangat variatif dengan harga yang sangat terjangkau. Ini akan sangat membantu kita untuk tetap on budget saat liburan karena telah cermat memilih tempat menginap. Ingin penginapan hemat namun tetap instagramable, pasti ada di OYO :)
  4. Siapkan fisik dan jaga kesehatan. Kondisi fisik dan kesehatan juga sangat perlu diperhatikan sebelum kita melakukan perjalanan panjang. Apalagi jika punya anak kecil seperti kami. Jauh hari sebelumnya saya selalu berusaha menjaga pola makan Aliyah dan memastikan ia cukup banyak istirahat sehingga ketika hari H tiba, Aliyah dalam keadaan fit dan tidak kelelahan.
  5. Jaga mood untuk selalu happy selama liburan. Menjaga mood untuk selalu happy memang tidak mudah. Saya sendiri juga terkadang masih suka tiba-tiba badmood kalau ada yang berjalan tidak sesuai rencana. Namun, suami saya selalu menjadi pengingat bahwa kita sedang liburan, liburan dengan senang hati supaya lebih bahagia. Jadi kalau dibuat badmood, lebih baik di rumah saja, katanya :))
Jadi, mau bagaimana dan kemana pun perjalanan liburan kita, selalu dinikmati dengan senang hati ya :) Dan tidak perlu khawatir untuk akomodasi seperti penginapan/hotel karena di Indonesia Raya tercinta ini #PastiAdaOYO yang membantu kita menemukan penginapan yang kita inginkan.

Untuk detail tentang OYO Indonesia, teman-teman bisa di cek di Instagram OYO @oyo.indonesia dan Twitter @oyoindonesia.


Selamat Liburan!






OYO 204 BLESSING RESIDENCE: MENGINAP HEMAT DI KAWASAN ELIT SURABAYA BARAT

| on
February 28, 2019

Halo!

Di keluarga kecil kami, weekend adalah saatnya menghabiskan waktu bersama semaksimal mungkin (kurang lebih sama dengan keluarga yang lainnya :)) dimanapun. Biasanya ya jalan ke mall, ke alun-alun kota, tiba-tiba naik kereta api keluar kota, atau menginap di penginapan. Berhubung rumah kami termasuk di pinggiran Surabaya (bahkan pinggiran Sidoarjo :')) jadi bisa main-main ke tengah kota Surabaya (terutama daerah Surabaya Barat dan Surabaya Timur) itu salah satu kesempatan yang langka mengingat semakin ramainya Surabaya yang diiringi dengan semakin macetnya lalu lintas di jalanan Surabaya-Sidoarjo.

Minggu lalu suami saya tiba-tiba mengajak saya dan Aliyah untuk menginap di kawasan Surabaya Barat. Suami saya memang tipikal orang yang spontan (kadang saya suka protes juga karena spontannya dia, berarti riwehnya saya yang harus siapin ini itu dadakan :')) dan seringnya dia tiba-tiba aja 'Yank, ada promo nih tempat nginepnya. Ayo berangkat, sudah aku bayar!',gitu. Ya sudahlah, kalau sudah begitu ya berangkatlah kita. 

Kali ini kami menginap di OYO 204 Blessing Residence. Sebelum saya lanjut cerita, mari samakan persepsi dulu bahwa ini adalah tipe budget hotel (lebih ke guesthouse sih menurut saya) dengan fasilitas sederhana, tanpa free breakfast seperti kebanyakan penginapan lainnya. OYO 204 Blessing Residence berada di dalam kawasan elit Citraland Surabaya, tepatnya di dalam cluster Eastwood. 
Salah satu yang membuat kami tertarik untuk menginap di OYO 204 Blessing Residence selain karena promo (wajib sih ini :P) adalah desain ruangan yang unik dan cukup instagenic (syarat wajib untuk content creator :P)


Kami tiba di OYO 204 Blessing Residence sekitar pukul 5 sore. Membutuhkan waktu perjalanan kurang lebih 1-1.5 jam dari Sidoarjo tempat kami untuk sampai di OYO 204 Blessing Residence, dan kurang lebih sama jika teman-teman mama-mama berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Pertama sampai kami cukup terkejut apakah benar sesuai dengan tempat yang kami tuju atau tidak, karena ternyata OYO 204 Blessing Residence bersebelahan persis dengan Blessing Kost. Rupanya memang OYO 204 Blessing Residence dan Blessing Kost dibawah satu manajemen yang sama. Area resepsionis OYO 204 Blessing Residence pun berada di bangunan Blessing Kost dan untuk menuju kamar di OYO 204 Blessing Residence perlu melewati deretan kamar kost. Pada saat check-in kita akan diminta untuk meninggalkan uang deposit sebesar Rp 200 ribu yang akan dikembalikan pada saat kita check-out


Di OYO 204 Blessing Residence terdapat 6 room yang terletak saling berhadapan, 3 room disisi kanan, dan 3 room disisi kiri, Setiap weekend room-room yang ada selalu terisi penuh. Desain interior kamarnya mengusung tema skandinavian dengan ruangan yang sangat bersih dan wangi. Kamar mandi nya sederhana dengan toilet, wastafel dan shower yang dilengkapi dengan water heater.



Kamar di OYO 204 Blessing Residence terdiri dari dua lantai. Di lantai bawah terdapat kamar mandi, ruang tengah lengkap dengan televisi dan antena lokal, kulkas tanpa isi yang sangat bersih dan area dapur lengkap dengan bak cuci piring. Semua perabotnya sepertinya masih sangat baru dan bersih. Handuk mandi dan air mineral dapat kita temukan di meja yang terletak di bawah tangga kamar. 









Ruang tidur terletak di lantai atas dengan tempat tidur double size dan satu meja kecil di samping tempat tidur. Di lantai atas juga terdapat satu set meja dan kursi yang sangat nyaman digunakan untuk bekerja. Desain lantai atas juga tidak kalah unik karena terdapat dua ruangan (besar dan kecil) seperti panggung kosong yang entah kegunaannya untuk apa. Untuk ruangan yang berukuran kecil saya gunakan untuk sholat. Sedangkan ruangan yang besar menurut suami saya ukurannya sangat sesuai dengan ukuran kasur double size. Mungkin seharusnya kasurnya terletak disana. Poin plus nya adalah, jika kita kesini beramai-ramai dengan keluarga, maka ruangan kosong ini dapat diberi extra bed untuk tempat tidur anggota keluarga lainnya.





Poin plus lainnya adalah sangat mudah menemukan colokan listrik di seluruh area ruang kamar di OYO 204 Blessing Residence, sehingga mempermudah untuk yang menginap namun harus menyelesaikan berbagai pekerjaan. 

Secara keseluruhan kami cukup nyaman menginap disini, karena kondisi kamarnya yang sangat bersih walaupun tergolong bugdet hotel dan berada satu atap dengan kos-kosan. 

Beberapa tips yang dapat saya bagi untuk teman-teman mama-mama yang akan menginap disini:

1. Hati-hati dengan anak tangga kamarnya.
Untuk mama-mama dengan anak usia toddlers seperti saya, anak tangga adalah hal yang menyenangkan bagi anak. Namun, menurut saya anak tangga di ruangan kamar ini agak curam untuk anak kecil dengan celah tangga yang cukup lebar. Aliyah selalu kami temani saat akan naik turun. Namun saat Aliyah kami rasa sudah cukup cakap, maka saya akan menunggunya turun di ujung bawah anak tangga. 





2. Hati-hati dengan pagar pembatas di lantai dua
Pagar pembatas di lantai dua berjarak cukup lebar antara satu tiang dengan tiang lainnya. Aliyah dengan usia 3,5 th dan berat 13,5 kg cukup untuk melewati pagar pembatas tersebut.

3. Membawa termos air panas atau pemanas air
Saya agak kesulitan saat ingin membuatkan Aliyah susu karena tidak membawa termos dan pemanas air dan di ruangan penginapan juga tidak tersedia pemanas air. Saya perlu turun kebawah, ke dapur kos-kosan untuk memasak air panas.

4. Membeli persediaan makanan sebelum ke penginapan.
Berhubung penginapannya terletak di dalam cluster dan perlu berkendara jika ingin keluar membeli sesuatu, maka sebaiknya kita membeli lebih dulu persediaan makanan yang dibutuhkan seperti air mineral, snacks, buah, dll. 



5. Gunakan jasa transportasi online untuk order makanan
Jika teman-teman mama-mama kesulitan untuk keluar membeli makanan, menggunakan jasa trasnportasi online untuk membeli makanan merupakan salah satu keputusan yang tepat. Beragam pilihan restoran tersedia di sekitar lokasi penginapan. Saat makan malam kami memutuskan untuk memesan chinese food di area G-Walk Surabaya via transportasi online, dan sarapan di pecel di Pasar Segar Citraland (untuk ke pasar segar dapat dijangkau dengan berjalan kaki).




Jika teman-teman mama-mama mempunyai keperluan di daerah Surabaya Barat dan berencana menginap dalam waktu lama, OYO 204 Blessing Residence ini salah satu rekomendasinya, mengingat harga yang ditawarkan sangat terjangkau untuk standar kawasan elit di Surabaya Barat. Untuk jarak tempuh menuju OYO 204 Blessing Residence tergolong 'lumayan' jika ditempuh dari beberapa lokasi transportasi utama, seperti bandara, terminal dan stasiun.

Berikut kisaran jarak tempuh menuju OYO 204 Blessing Residence:
  • Dari rumah saya di daerah pinggiran Sidoarjo 36 km
  • Dari Bandara Internasional Juanda Surabaya 32 km
  • Dari Terminal Bungurasih Surabaya 20 km
  • Dari Stasiun Surabaya Gubeng 16 km
  • Dari Pusat Kota Surabaya (Monumen Bambu Runcing) 15 km                                                  
Di sisi lain, karena berada di kawasan Citraland Surabaya Barat, kita tidak akan kesulitan untuk berwisata kuliner dan mencari hiburan di sekitar penginapan (dengan catatan tetap memerlukan kendaraan untuk keluar cluster karena area Citraland yang sangat luas). 

Penginapan ini sangat dekat dengan:
  • Pasar Segar Citraland Surabaya
  • Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya
  • Ciputra Waterpark
  • Universitas Ciputra
  • Universitas Negeri Surabaya (UNESA)
  • G-Walk Surabaya
  • Lopp Surabaya
  • National Hospital Surabaya
  • Supermall Pakuwon Surabaya
  • Lenmarc Mall Surabaya
Sangat mudah menemukan OYO 204 Blessing Residence di google maps untuk panduan perjalanan kita. Untuk memesan kamar di OYO 204 Blessing Residence dapat melalui aplikasi OYO Rooms atau berbagai aplikasi travelling/penginapan dengan beragam harga di kisaran Rp 250 ribu- Rp 350 ribu (tanpa promo). Saya sendiri dapat harga promo di Rp 170 ribu, hehehe. 

Bagaimana dengan weekend teman-teman mama-mama? Ada yang juga punya pengalaman menginap di OYO 204 Blessing Residence? Yuk share di sini :)

Semoga sharing saya kali ini bermanfaat ya!

Happy Weekend!