Bikin-bikin Di Taman: Tips Stimulasi Bicara Anak dan DIY Table Soccer Game

| on
February 28, 2018

Halo!

Beberapa hari yang lalu (sebenarnya sudah 2 minggu berlalu :D),  persisnya di hari Minggu,  4 Februari 2018 saya, suami dan Aliyah ikutan acara Bikin-bikin di Taman yang diadakan oleh mbak Putri Sari (@iburakarayi)- biasanya juga dipanggil dengan mbak Iput,seorang psikolog pendidikan sekaligus ibu dua anak- , dan teman-teman. Berbeda dengan acara bikin-bikin di taman sebelumnya yang selalu diadakan di taman tengah kota, acara kali ini tidak sepenuhnya di taman,  tapi diadakan di lapangan futsal indoor. Masih dapat lah rerumputannya :)

Kenapa di lapangan futsal sih?  Jadi kali ini #bikinbikinditaman bekerja sama dengan @balbalanfutsal mengadakan acara membuat  DIY 'Table Soccer Game' bersama sambil tanya jawab dengan mbak Iput tentang tips stimulasi bicara dan motorik anak melalu kegiatan bermain aktif. Kebetulan juga lokasi acaranya cukup dekat dengan rumah kami :)




Basicly,  saya sangat excited untuk ikut karena tema nya yang sangat sesuai dengan Aliyah.  Aliyah memang agak sedikit terlambat dalam kemampuan berbicaranya. Saya pun sedang berusaha mengumpulkan informasi tentang stimulasi bicara,/oral motor sebanyak mungkin. In Syaa Allah saya akan cerita lebih detail tentang kemampuan berbicara Aliyah di tulisan berikutnya :)

Oke,  kembali ke acara #bikinbikinditaman ya!  Acaranya cukup singkat, -/+ 1 jam kami mengobrol tentang stimulasi bicara pada anak,  namun saya senang karena di waktu yang sedikit saya dapat pengetahuan baru yang cukup informatif.

Beberapa informasi baru yang saya dapatkan saat itu diantara nya:

1. Keterlambatan bicara pada anak dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya dapat dilihat dari umur berapa anak mulai dapat berjalan. Jika anak mulai dapat berjalan, misalnya pada Aliyah mulai berjalan pada usia 16 bulan,  maka kemampuan berbicaranya pun cenderung terlambat,  karena sedikit banyak berkaitan dengan masalah keseimbangan (setiap anak bisa saja berbeda penyebabnya) yang sebenarnya mengacu pada rasa tidak percaya diri anak. Jadi untuk belajar berbicara pun,  Aliyah ternyata butuh waktu untuk merasa percaya diri lebih dulu :)

2. Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menstimulasi kemampuan bicara anak antara lain dengan mengajak anak berbicara sesering mungkin, mengganti tekstur makanan ke tekstur yang lebih kasar , melatih anak minum dengan sedotan,  latihan meniup (meniup kertas,  meniup mainan lainnya), dan membacakan buku cerita.

3. Kita dapat mengukur kemampuan anak bicara ataupun kemampuan lainnya terlambat atau tidak dengan mengajak anak bermain dengan teman-teman sebayanya. Lebih baik lagi jika kita berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak sedini mungkin :)

4. Selalu ada tahapan dalam tumbuh kembang anak. Dalam proses berbicara pun ada tahapannya. Mulai dari dengan satu suku kata saja, dua suku kata, lalu membentuk kata, dua kata sampai akhirnya membentuk kalimat. Contoh lain misalnya,  untuk belajar mengenal huruf dan angka,  ada baiknya anak lebih dulu mengenal berbagai macam bentuk. Sebelum anak belajar menulis huruf dan angka,  ada baiknya anak lebih dulu menggambar berbagai bentuk garis (garis lurus,  garis berkelok, dan lain-lain).  Kita hanya perlu memahami tahap demi tahap perkembangan anak sambil terus memberikan stimulasi tanpa memaksa anak untuk cepat bisa :)

5. Pada Aliyah,  saya mengajarkan Aliyah berbicara dengan memecah suku kata.  Contohnya kata MINUM maka saya akan mengatakan pada Aliyah dengan cara MI-NUM. Dampaknya,  Aliyah menjadi lebih suka menyebutkan kata dengan suku kata di akhir saja. Jadi kalau Aliyah minta minum,  Aliyah hanya akan bilang 'NUM',  dan hal ini berlaku untuk sebagian besar kata yang berisi 2 huruf vokal didalamnya.  Solusi dari mbak Iput adalah,  sebaiknya saya tidak terlalu cepat memberi respon saat Aliyah meminta dengan kata 'NUM'. Saya harus membiasakan Aliyah meminta dengan ucapan 'MI-NUM' dengan selalu mengulang menyebutkan 'MI-NUM'. Alhamdulillah Aliyah sudah bisa meminta dengan menyebur 'MINUM' yeiy!

6. Pada anak balita, kita tidak boleh memaksakan anak untuk mempunyai konsentrasi yang cukup lama ketika melakukan sesuatu. Dari sharing Mbak Iput, rata-rata tingkat konsentrasi anak pada sesuatu adalah usia dikali dengan 1-5 menit. Contohnya pada Aliyah, usia 2,5 tahun, jadi lama konsentrasi Aliyah saat melakukan sesuatu adalah 2,5x 1-5 menit yaitu antara 2,5 menit-10 menit :) Lebih detailnya akan lebih baik ibu langsung berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang anak :)

Selain saling berbagi tips stimulasi kemampuan bicara pada anak,  kami juga membuat mainan DIY Table Soccer Game bersama. Tujuan mainan ini adalah untuk melatih oral motor anak melalui tiupan sedotan,  dan motorik halus anak melalui finger puppet.

Berikut step by step cara membuat DIY Table Soccer Game nya,  siapa tau bisa buat mengisi weekend ibu dan anak di rumah :)


1. Siapkan bahan-bahan seperti kotak bekas sereal/donat/pizza yang seukuran,  cutter,  gunting,  pensil,  penggaris,  spidol,  cat aclyric, kuas besar, sedotan 4 buah, pom-pom (boleh juga diganti dengan buntelan kertas)  dan lem uhu. 


2. Potong bagian atas kotak. Buka semua bagian perekat kotak, agar mudah di cat. 


3. Lubangi bagian tutup kotak atas dan bawah untuk gawang.  Gambar lebih dulu dengan pensil dan penggaris kemudian lubangi dengan cutter. Ukurannya dikira-kira sendiri ya!  :D Saya pakai ukuran -/+ 2cm dari garis lipatan kotak, dengan tinggi lubang juga 2 cm.


4. Cat seluruh bagian dalam kotak dengan cat aclyric dan kuas. Bisa juga cat dicampur denga sedikit air.



5. Gambar garis lapangan dengan spidol.

6. Rekatkan kembali bagian tutup kotak atas dan bawah. Potong-potong sedotan sesuai ukuran gawang,  rekatkan dengan lem uhu.

7. Jadi deh,  DIY Table Soccer Game nya.



Untuk finger puppetnya,  Ibu bisa print gambar untuk dijadikan templates dan dilubangi sesuai dengan ukuran jari anak ya. Ini saya buat bentuk kupu-kupu karena favorit Aliyah :)


Selamat bermain! 

Oh iya,  untuk Ibu yang tinggal di daerah Surabaya,  Sidoarjo dan Bandung, dan sedang mencari kegiatan positif untuk mengisi aktivitas anak,  Balbalanfutsal salah satu rekomendasinya. Balbalanfutsal ditujukan untuk anak usia 2-8 tahun.  Kurikulumnya disusun langsung oleh mbak Iput,  jadi coach nya akan melatih anak kita sesuai dengan tahap perkembangan pada usianya :). More info silakan langsung ke instagram @balbalanfutsal ya!

Semoga sharing saya bisa memberi manfaat ya Ibu :)


Enjoy! 



Be First to Post Comment !
Post a Comment